SURABAYA lintasjatimnews – Tahun ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan standar penilaian berbasis Tes Kemampuan Akademik (TKA). Standar yang didasarkan pada kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid ini juga akan digunakan untuk memenuhi penilaian pada seleksi akademik. (2/10/25).
Pelaksanaan ujian online memang menjadi alternatif solusi para penyelenggara seleksi akhir-akhir ini. Mengusung berbagai kemudahan dari sisi waktu dan tempat pelaksanaan, termasuk -seleksi dalam memperoleh informasi capaian akademik peserta seleksi.
Akhmad Alimudin dan Widi Sarinastiti bersama tim peneliti dan mahasiswa berbagai program studi telah mengembangkan prototipe pendeteksi kecurangan pada ujian online. Prototipe yang diberi nama Exzam (https://exzam.id) ini kemarin (30/09) diujikan di SMKN 4 Surabaya.
Melibatkan 30 orang siswa kelas XII program Manajemen Pemasaran, uji coba ini memakan waktu selama 1-1,5 jam. Materi ujian kali ini merupakan soal-soal Tes Kemampaun Akademik (TKA), yang ke depannya akan diimplementasikan kepada seluruh siswa kelas XII.
Menurut Alimudin, aplikasi ini telah dikembangkannya bersama tim sejak tahun 2024. “Sampai saat ini, riset telah berjalan selama 1,5 tahun dan mendapat pendanaan dari Dikti melalui program Matching Fund (MF) dan di tahun 2025 ini dilanjutkan pendanaannya dari Kemendiktisaintek, Program Hilirisasi Riset – Pengujian Model dan Prototipe. Alhamdulillah, progress hingga saat ini kami menuju ke TKT 7 (Tingkat Kesiapan Teknologi),”kata Alimudin.
Exzam mampu mendeteksi perbuatan kecurangan yang dilakukan oleh peserta selama ujian. Melalui webcam yang terinstal pada masing-masing komputer yang digunakan saat tes online, pergerakan peserta ujian juga termonitor pada saat peserta membuka peramban lain. “Jadi misalnya ketika peserta ujian berusaha mencari jawaban melalui browser di luar halaman ujian akan terdeteksi dan terekam,”imbuhnya.
Pilihan soal pun bisa dibuat beragam, tergantung level dan hasil ujiannya. Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai sarana berlatih para siswa guna meningkatkan kapasitas. Dari rentang pendidikan dasar hingga SMA, SMK dan bahkan mekanisme seleksi tertentu seperti Psikotes, TOEFL maupun tes lainnya yang ber platform assessment dapat disesuaikan.
“Kami telah memberikan akses kepada 382 siswa kelas XII SMKN 4 Surabaya agar dapat mencoba ujian online. Akses ini kami buka selama beberapa bulan ke depan, agar bisa dipakai untuk belajar sekaligus mengukur dan meningkatkan kemampuan diri. Karena aplikasi ini bisa dicoba dimanapun dan kapanpun, jadi harapannya ke depan siswa bisa lebih siap menghadapi ujian,”terang pengajar prodi Multimedia Broadcasting ini.
Alimudin bahkan berharap jika kesiapan siswa untuk mengikuti ujian online perlu mendapatkan perhatian juga dari dinas terkait. Mengingat tidak semua peserta ujian terbiasa dengan mekanisme ujian online, meski di beberapa sekolah hal ini sudah sering dilaksanakan. “Sebuah tantangan baru di dunia pendidikan kita, bagaimana mengemas sebuah ujian menjadi sesuatu yang menyenangkan, bukan sebagai momok,”pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, telah dihibahkan pula webcam sebanyak 30 buah untuk mendukung proses pembelajaran di ruang laboratorium komputer. Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana, Bapak Erwin Setya Ananda menyambut gembira hal ini dan menyampaikan akan berusaha mengoptimalkan pemakaiannya. Mengingat para siswa sangat membutuhkan dukungan nyata agar bersemangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, di samping rata-rata memilih bekerja setelah lulus.
Farrel, salah satu peserta ujian menyampaikan dirinya tertantang dengan soal-soal yang diajukan dalam mekanisme uji coba ujian online. “Ujiannya cukup menantang, karena selain kami dituntut bisa mengerjakan secara tepat waktu keeluruhan soalnya, kami juga bisa belajar lebih lanjut dari fitur pembahasan yang ada diaplikasi ini. Intinya sangat seru karena juga bisa check leader board skor ujian, sehingga ujian jadi lebih menantang,” kesannya.
Menggandeng industri digital, aplikasi ini masih akan terus dikembangkan. Termasuk akan menambah fitur level soal ujian, juga kapasitas opsi bank soal berbasis mata ujian, serta berbagai alternatif soal yang ditawarkan. Ini disiapkan agar ke depan aplikasi ini makin siap digunakan oleh publik luas.
Reporter: ahmadh