SIDOARJO lintasjatimnews – Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil salah satu calon bupati Sidoarjo periode 2024-2029, Suasana Kabupaten Sidoarjo kembali memanas dan dinilai dalam kondisi darurat korupsi,
Dari perustiwa itu, LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menggelar acara “Sidoarjo Darurat Korupsi” untuk menyoroti kasus yang menyeret calon bupati tersebu di Cafe Kopi dari Hati, Sidoarjo, Kamis (14/11/2024).
Selama 24 tahun, Sidoarjo mengalami keterpurukan akibat praktik korupsi. Hari ini, saatnya Sidoarjo bangkit demi masa depan generasi emas, dengan harapan dapat melahirkan pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi.
Ketua Umum MAKI Jatim Heru Satriyo mengatakan bahwa kasus korupsi dana hibah di Jatim harus dituntaskan. Menurutnya, kasus tersebut telah menjerat sejumlah pihak dan berpotensi menyeret lebih banyak tokoh, khususnya kalangan anggota DPRD Jatim 2019-2024.
“Sebenarnya, KPK telah menerbitkan tujuh surat perintah penyidikan (Sprindik), meskipun baru dua yang digunakan sejauh ini. Masih ada lima Sprindik lagi yang siap digunakan KPK untuk mengungkap kasus ini lebih dalam,” ujarnya saat sampaikan awak media di Sidoarjo.
Heru menegaskan bahwa semua pernah penjabat di DPRD kemarin terlibat dalam penyalahgunaan dana hibah berpotensi menjadi tersangka, karena proses penyidikan dimulai dari status saksi.
“Selama ini kami bersikap independen tanpa keberpihakan pada kepentingan politik praktis. Selain itu, masyarakat mulai resah akibat banyaknya korupsi yang melibatkan pejabat daerah,” jelas Heru MAKI Jatim.
Heru menyoroti salah satu calon bupati yang hingga kini belum memenuhi panggilan pemeriksaan KPK terkait kasus dana hibah tersebut.
“Masyarakat berhak mengetahui perkembangan penyidikan, serta siapa saja yang bertanggungjawab. Kami akan terus mengawal kasus tersebut dan memastikan tidak ada upaya menutup-nutupi fakta atau membiarkan oknum tertentu lolos,” tegas Heru MAKI Jatim.
Heru menekankan bahwa pemberantasan korupsi harus menjadi isu utama yang disampaikan kepada publik. Ia juga berkomitmen untuk memberantas korupsi di Kabupaten Sidoarjo dan melahirkan calon pemimpin yang bebas korupsi, demi mewujudkan Kabupaten Sidoarjo yang bersih dari korupsi.
“Kami berharap para calon kandidat di Jatim khususnya kabupaten Sidoarjo harus berani mengambil sikap tegas dalam menghadapi kasus korupsi, guna menciptakan pemerintahan yang lebih bersih dan akuntabel,” pungkasnya.
Reporter: arahman