Transportasi Kereta Api Dukung Efektifitas Penggunaan BBM Bersubsidi

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya mendukung penuh upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersudisi, dengan mengoptimalkan layanan transportasi kereta api yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Transportasi kereta api sendiri merupakan salah satu transportasi paling efektif dalam mendukung mobilisasi masyarakat mengantarkan pelanggan dari titik keberangkatan hingga tujuan, yang mampu mengangkut ratusan pelanggan dalam 1 kali perjalanan.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan bahwa KAI berkomitmen mengutamakan keselamatan perjalanan KA dalam mengantar pelanggan, dengan keunggulan bebas kemacetan, tepat waktu, bahkan mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Ditambahkannya, transportasi kereta api dapat mengurangi jumlah kendaraan di jalan, serta menurunkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

“KAI juga berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pelanggan, mencakup perawatan infrastruktur, peningkatan frekuensi perjalanan, serta menghadirkan inovasi fasilitas yang lebih baik di stasiun dan dalam kereta,” terangnya.

Pemakaian BBM Subsidi di kereta api diatur dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi RI Nomor 53/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi Nomor 94/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 Tentang Penetapan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Jenis Minyak Solar (Gas Oil) Untuk Sarana Transportasi Darat Berupa Kereta Api Umum Penumpang Dan Barang Tahun 2024.

KAI dalam proses bisnisnya menggunakan bahan bakar jenis b35 atau campuran solar 65 persen dan bahan bakar nabati dari kelapa sawit 35 persen, yang terbagi dalam 2 skema yakni bersubsidi dan non subsidi. BBM bersubsidi digunakan pada KA pelanggan yang mendapatkan subsidi dari pemerintah atau PSO, dan non subsidi digunakan KA pelanggan maupun barang.

“Penggunaan BBM bersubsidi pada kereta PSO seperti KA Probowangi, KA Airlangga, dan sebagainya. Sedangkan untuk non subsidi digunakan pada KA Sembrani, KA Bima, KA Gajayana, dan KA angkutan barang,” terangnya.

Dari bulan Januari – Oktober 2024, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya telah menggunakan BBM bersubsidi sebanyak 42.025.769 liter, jumlah tersebut 80 persen dari total kuota yang diberikan untuk Daop 8 Surabaya sebesar 52.778.000 liter.

Luqman Arif memaparkan, penggunaan BBM bersubsidi pada KA Airlangga dengan relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen pada bulan Oktober 2024 sebanyak 88.020 liter yang melayani 26.445 pelanggan. Dari data tersebut, artinya masing-masing penumpang menggunakan BBM subsidi kurang lebih 3,3 liter dalam satu bulan. Dibandingkan dengan kendaraan jalan raya lainnya, transportasi kereta api jelas lebih menguntungkan, karena 1 rangkaian KA Airlangga memiliki 8 kereta ekonomi dengan kapasitas 848 tempat duduk, dan menempuh jarak 719 km.

“Perjalanan dengan menggunakan transportasi kereta api begitu besar manfaatnya, selain menghemat penggunaan BBM, juga mengurangi emisi karbon serta mengurangi potensi kecelakaan di jalan raya,” tambahnya.

Luqman Arif menuturkan, pengisian BBM pada sarana milik KAI di Daop 8 Surabaya telah sesuai dengan aturan yang ada, karena KAI berkolaborasi dengan PT Pertamina Patra Niaga dalam pengelolaannya, mulai dari pengiriman, pengisian, serta penyimpanan sesuai dengan aturan.

Reporter: arahman