Jenama Lokal Surabaya, Verne Indonesia Tembus Pasar Eropa 

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Produk fashion berbahan dasar kulit selalu digemari dari waktu ke waktu. Kulit menjadi pilihan material produk fashion karena memberikan kesan yang elegan.(30/01/24).

Selain itu kulit juga memiliki kualitas dan ketahanan yang sangat tinggi. Di Indonesia sendiri banyak ditemui sentra bisnis kulit atau UMKM yang spesialis memproduksi produk berbahan dasar kulit. 

Salah satunya adalah Verne Indonesia. Jenama lokal asal Surabaya yang beralamat di Jl. Dukuh Kupang XXX No. 16 Dukuh Kupang Kecamatan Dukuhpakis, Surabaya, Jawa Timur.

Berawal dari Edo Septyan Tedjakusuma, seorang mahasiwa yang mendapatkan tugas kuliah entrepreneurship. Dari project tersebut Edo justru melihat potensi pasar yang menarik dan akhirnya mendirikan Verne Indonesia pada tahun 2011.  

Kini di tangan Marsetio, Manajer Verne Indonesia produk-produk Verne makin dikenal masyarakat.

Tak hanya pasar domestik saja, melainkan juga mancanegara. Dalam ‘Cerita Joni’ kisah inspiratif UMKM di Indonesia yang tayang di YouTube @JNE_ID Tio bercerita panjang lebar mengenai perjalanan bisnis Verne Indonesia. 

“Kita menyebut diri kita small batch production atau handmade production.
Karena produksinya dalam jumlah kecil dan semua pengerjaannya di dalam rumah ini, dengan jumlah orang yang bisa dihitung dengan jari” ujar Tio.

Ia menambahkan, ada fakta menarik di Verne Indonesia ini. Yakni pengrajin kulit yang bergabung disini berasal dari berbagai latar belakang. Ia dan Edo merupakan seorang desainer.

Sedangkan karyawannya ada yang mantan staff pabrik sepatu, bahkan juga ada yang dari mantan kuli bangunan. Namun Verne Indonesia berhasil menyatukan perbedaan tersebut melalui semangat yang sama pada karyawannya yaitu percaya akan kemampuan dan proses. 

Tio melanjutkan, bahwa visinya ingin menjadi brand yang baik serta dikenal luas hingga mancanegara. Ia ingin brand dari Surabaya ini  dilihat oleh banyak orang dan dunia. “Orang lokal mengerjakan bahan dari lokal dan menghasilkan karya berkualitas dan lokalitas dan itu dihargai di seluruh dunia” ujar Tio.

Tak sekedar berbisnis, Tio juga ingin Verne Indonesia menjadi ruang berkarya bagi para leathers good maker. Hal ini diwujudkan dalam sebuah workshop yang digelar oleh Verne bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya pada tahun 2018 lalu.

Verne juga memberikan pelatihan bagi 40 karangtaruna di Perak Barat. Dalam pelatihan tersebut diajarkan mulai dari branding, krafting, hingga peserta bisa membuat satu produk dari bahan kulit. Pelatihan tersebut sangat memberi kesan tersendiri bagi Tio, karena pesertanya sangat begitu antusias bahkan ada yang dapat membuka usaha kerajinan kulit sendiri.  

Hal berkesan lainnya adalah ketika Verne merilis sebuah produk waist belt. Produk yang terinspirasi dari sebuah serial berjudul “Anne With An E”. Salah satu pemeran serial berlatar abad ke 19 ini mengenakan waist belt. Melihat waist belt berbahan kulit dalam serial tersebut Tio penasaran dan ingin membuatnya.

“Saya minta teman-teman pengrajin melihat kemudian mencoba membuatnya ternyata tidak sulit juga” kata Tio. Setelah jadi Tio mengunggah waist belt buatannya tersebut di social media. Siapa menyangka konten yang niatnya untuk pamer ternyata justru mendatangkan peminat untuk meminang waist belt tersebut. 

Puluhan waist belt yang lahir karena terisnpirasi dari serial tersebut mendapatkan apresiasi yang baik dari para pecinta leathers good. Puluhan waist belt setidaknya sudah Tio kirimkan ke beberapa negara bagian di Amerika Serikat dan setiap negara di Eropa. 

Untuk pendistribusian, Tio menyampaikan bahwa Verne sudah bekerjasama dengan JNE sejak tahun 2011. Ia mempercayakan pengiriman produk Verne melalui JNE karena berbagai kemudahan, keamanan dan tepat waktu.

Bahkan di bulan Februari ini JNE memberikan promo subsidi ongkir untuk pembelian Verne melalui platform website.  Program ini salah satu bentuk apresiasi kepada pelanggan. “Kami berharap subsidi ongkir ini dapat dimanfaatkan para pecinta produk Verne untuk berbelanja di bulan Februari”.

Reporter: ahmadholil