Al Hasanah Foundation Prediksi, Capres 2024 Akan Ada Dua Pasangan

Listen to this article

PROBOLINGGO lintasjatimnews.com – Suasana politik jelang Pemilu 2024 semakin menghangat, bongkar pasang calon Presiden dan Wakil Presiden Pemilu 2024 (capres-cawapres 2024) terus dinamis.

Terkini, dunia politik Indonesia dihebohkan dengan bongkar pasang capres-cawapres. Capres Anies Baswedan, yang diusung Partai Nasdem, mulai menggandeng Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB.

Dengan munculnya hal tersebut, diprediksi pasangan capres-cawapres akan ada dua pasangan. Siapa dua pasangan capres-cawapres tersebut? Menurut pendiri Yayasan Al Hasanah Foundation, Najib Salim Attamimi soal pasangan capres-cawapres masih sangat dinamis.

Melihat kondisi yang ada saat ini, sepertinya hanya akan ada dua pasangan capres-cawapres nantinya, katanya singkat.

Hal tersebut jelas Najib, dilihat dari banyak tokoh politik yang terlihat masih bingung mencari sosok capres-cawapres yang tepat. Masih terjadi bongkar pasang. Jalinan koalisi juga tak ada yang pasti dan paten. Apapun bisa terjadi dalam politik di Indonesia.

Najib menyontohkan, apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Bahwa dirinya juga bingung soal Capres-Cawapres. Presiden Jokowi juga bingung, apalagi rakyat. Kita tunggu seperti apa yang akan terjadi selanjutnya, kata Najib.

Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, Kita saat ini sudah memasuki tahun politik. Suasana sudah hangat-hangat kuku, dan sedang tren ini di kalangan politisi dan parpol. Setiap ditanya cawapres jawabannya belum ada arahan ‘Pak Lurah’ kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.

Analisis Najib, kisruhnya Ketum DPP PKB, Muhaimin Iskandar di koalisi Indonesia Raya, jika dikaitkan dengan kunjungan Anies Baswedan ke Jombang, akan semakin membuat panas situasi politik. Para pihak harus menyikapi situasi ini dengan kepala dingin.

Kasihan rakyat yang banyak disuguhi hal-hal yang membingungkan dan membebani pikiran rakyat, jelasnya.

Seharusnya, rakyat diajak berkomunikasi oleh para calon presiden soal program yang akan ditawarkan nantinya. Rakyat bukan malah disuguhi seperti polemik yang terjadi saat ini. Banyak hal baik yang dapat dicontoh dari sosok Presiden Jokowi. Misalnya, kesabaran, ojok kesusu, ojok grusa grusu.

Kesabaran itu harus dimiliki oleh politisi senior atau generasi milenial. Supaya menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, tidak emosional. Fokus dengan pekerjaan yang baik supaya menjadi harapan masyarakat, tegas Najib.

Reporter Rebudi