LAMONGAN lintasjatimnews.com – Tua-tua keladi makin tua makin jadi, kata pepatah ini diterapkan dengan makna makin tua makin rajin silaturrahim oleh alumni SMPM 12 lulus tahun 1990 dan MA Al-Ishlah Sendangagung lulus tahun 1993. Alumni ini terus intens komukasi sesama mereka baik via group WhatsApp maupun kegiatan kunjungan langsung ke rumah.
Kunjungan alumni SMPM 12 dan MA Al-Ishlah yang dikenal kompak dan guyub kali ini menuju Karangbinangun Lamongan tepatnya di Desa Mogak Indah Putatbangah Kecamatan Karangbinangun Lamongan Jawa Timur.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 70 menit, start dari Sendangagung usai jumatan dengan armada mini bus berkursi 18 ini tiba di tempat tujuan, rumah salah satu alumni MA Al-Ishlah Ana Hikmatul Kholidah yang pernah mondok di Ponpes Al-Ishlah Sendangagung 3 tahun.
Ana merasa senang menyambut tamu agung yang tidak lain adalah teman-temannya yang pernah satu atap dalam menempuh pendidikan di jenjang menengah 30 tahun silam. Aura wajah bahagia nampak tersirat dengan senyum ramah ibu kelahiran 15 April 1973 ini. Dan gelak tawa renyah saling bersahutan tanda suka dan bahagia seluruh temannya yang bisa hadir di kediaman RT 2 RW 2 Magok Indah Putatbangah Karangbinangun ini.
Aneka hidangan dari macam-macan buah, kue basah dan kering, hidangan panas dan dingin bahkan ada juga polo penden (ubi-ubian; Gembili, kacang kapri dan kacang tanah). Tak luput juga makanan berat nasi goreng mangut, tahu campur khas Lamongan semua ada.
Anak kedua dari almarhum Armawi Ar ini tak henti-henti menyilakan tamunya untuk makan dan menikmati camilan yang telah disiapkan “Ayo habiskan, ojo guyon ae (jangan ketawa aja), saya gak bisa suguhi makanan mahal,” pinta Ana yang asli kelahiran Sidokumpul Paciran dan menikah dengan Ir Nurman yang asli Karangbinangun ini.
“Saya pindah dari Sidokumpul Paciran ke desa ini sejak 14 Desember 1997 dan aktifitas saya mengajar di MI Nurul Qomar 1 Karangbinangun,” terangnya.
Sementara itu Indahnur salah satu rombongan yang berjumlah 18 itu berharap jarak yang memisahkan tidak menjadi alasan untuk memutus silaturrahim, “Ayo kita perkuat kebersamaan ini dengan menjalin silaturrahim, usia kita yang sudah 50 tahun semakin butuh anjang sana anjang sini, kalau tidak bisa ketemu langsung kita bisa jalin lewat group WhatsApp kita,” pinta ibu dua anak ini.
Hj Nur Hidayah Arif salah satu teman yang bersemangat setiap acara kumpul-kumpul mengaku menyesal tidak bisa gabung, pasalnya di waktu yang sama di harus memenuhi undangan saudaranya. Kendati demikian ia tetap kirim kue lepet, kue dari ketan dan parutan kelapa yang dibalut (janur) daun muda kelapa.
Ali Shodikin yang ikut gabung rombongan ini juga merasa senang dan bangga alumni ini tetap solid dalam bersilaturrahim. Pria yang asli Warulor dan menikah wanita Kranji Paciran ini juga berharap komunitas ini bisa lebih bermutu dengan aksi solidaritas bila diantara teman ini yang sakit dan butuh bantuan.
Kegiatan ini berakhir dengan makan Sego Muduk (nasi khas Sendangagung) yang dibawa oleh Miftah Uhya dan lauknya disumbang oleh Muslihah Mustain (juragan pindang dari Brondong) yang dikenal gemar bagi-bagi ikan laut untuk teman-temannya.
Reporter Gondo Waloyo