Kisah Putri, Tak Menyangka Ramadhan ini Lolos SNBP di PENS

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Dyah Fahmi Putri, merupakan salah satu dari 5 siswa kelas XII SMKN Jateng yang lolos jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Putri dinyatakan lolos di Prodi D3 Teknik Elektro Industri Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bersama 17 orang siswa dari berbagai sekolah. (11/4/24).

“Benar, yang bersangkutan (Putri, red.) menempati urutan pertama (sesuai urutan nomor pendaftar, red.) pada pengumuman daftar siswa yang diterima di jalur SNBP tahun ini, “kata Bambang Sumantri, Wakil Direktur Bidang Akademik PENS. Bambang pun melanjutkan jika semua siswa yang dinyatakan lolos, wajib melakukan proses pendaftaran ulang dan melengkapi berkas-berkas yang disyaratkan.

Dalam keterangan yang disampaikan Putri melalui saluran telepon, remaja asal Purworejo ini menyampaikan jika kuliah menjadi salah satu mimpinya. “Saya bungsu dari tujuh bersaudara, dan di antara kakak-kakak saya, hanya saya satu-satunya yang dapat melanjutkan pendidikan hingga Perguruan Tinggi. Rata-rata kakak saya tamatan SMP dan SMA/ SMK, bahkan ada yang putus sekolah,”kisahnya.

Sejak ayahnya meninggal, Ibunya berperan sebagai kepala keluarga. Bekerja serabutan dan menekuni pengobatan tradisional, ibu Putri kerap diminta meracik jamu oleh warga sekitar. Meski beberapa kakaknya telah bekerja, Putri tak ingin bergantung. “Saya hanya ingin mandiri, tanpa membebani siapapun. Itu kenapa saya memilih untuk lanjut kuliah.

Mudah-mudahan selepas kuliah saya bisa bekerja lebih baik, di posisi yang lebih baik lagi,”harap siswa Prodi Teknik Elektronika Industri.

Ayah Putri sempat berpesan jika Putri harus belajar lebih giat dan mengejar pendidikan yang tinggi, agar dapat memperbaiki perekonomian keluarganya. “Dan, supaya tidak disepelekan oleh orang-orang, seperti yang terjadi pada ayah dan ibu saya. Ayah juga mengingatkan agar jangan sampai saya membuat orang tua kecewa dan harus bahagia di masa depan dengan keberhasilan,”lanjutnya.

Putri yang pernah terpilih sebagai Finalis Duta Anti Korupsi Kota Semarang ini, memiliki beberapa prestasi lain, diantaranya pada giat Olimpiade Sain Nasional (OSN) Sejarah tahun 2021 silam, serta aktif dalam berbagai kegiatan organisasi Palang Merah Remaja di tingkat Kota dan Propinsi.

“Saya sangat bersyukur dapat diterima di Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Selama ini, yang saya tahu PENS termasuk Politeknik unggul di bidang elektronika. Jadi saya sempat berpikir berkali-kali sebelum mendaftar. Apakah saya mampu menembus? Dan saya kaget saat tahu jika diterima di PENS.

Alhamdulillah, saya diterima, jadi hadiah dan berkah saya di bulan Ramadhan ini. Saya akan berusaha sebaik mungkin di PENS,”ucapnya penuh haru.

Putri mengenal PENS dari kakak kelasnya yang pernah mengunjungi sekolah untuk mengenalkan kampus. Sejak saat itu, dia mengaku ingin kuliah di PENS. Putri pun lantas mulai fokus mengejar mimpinya agar diterima di PENS.

Pendampingan dari guru-guru di SMKN Jateng dalam mengawal siswa-siswinya sejak masuk hingga lulus juga menjadi salah satu faktor pendukung yang patut diapresiasi.

Heri Purnomo, Humas SMKN Jateng menyampaikan jika sejak tahun 2018 hingga saat ini tercatat ada 8 orang alumni SMKN Jateng yang pernah melanjutkan ke PENS. “Dari 8 alumni itu, hampir semuanya memiliki prestasi yang baik. Dua diantaranya terpilih mengikuti Program IISMA di Taiwan. Dan meski ybs sudah lulus, dari sekolah tetap memonitor perkembangan alumni,”kata beliau.

Heru pun menceritakan keistimewaan proses seleksi penerimaan siswa di SMKN Jateng yang terbilang cukup unik. Bagaimana tidak, dari 2000 an pendaftar, tersaring sekitar 180 an siswa tiap tahunnya.

”Kami harus benar-benar memastikan calon siswa yang diterima ini berasal dari keluarga yang tidak mampu, sehingga perlu di check dan dipastikan keadaannya.

Seluruh biaya pendidikan nantinya dibebankan ke APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, antara lain meliputi asrama, biaya makan, pakaian seragam, alat tulis dan kelengkapannya dan beberapa biaya lain. Dengan kata lain siswa sama sekali tidak dipungut biaya selama masa pendidikan,”imbuh Heri.

Beliau juga menyampaikan jika SMKN ini didirikan untuk meningkatkan Angka Partisi Kasar (APK) dan utamanya untuk menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah melalui jalur pendidikan.

“Sekolah ini harus dapat menjadi sarana memutuskan rantai kemiskinan di wilayah Jawa Tengah. Dan ini sejalan dengan program pemerintah. Untuk itu kami harus berupaya sebaik-baiknya mewujudkan hal ini,”tegasnya.

Senada, Bambang Sumantri menegaskan jika PENS sebagai salah satu politeknik, penyelenggara pendidikan tinggi vokasi di Indoensia memiliki peran strategis dalam memutus rantai kemiskinan di Indonesia.

“Kami dukung penuh melalui program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Termasuk Putri yang lolos SNBP dan mengajukan KIP-Kuliah. Selain SNBP, masih ada jalur lain yaitu SNBT, yang juga mengakomodir siswa yang mengajukan KIP-Kuliah,”paparnya.

Reporter: ahmadh