Tiga Pilar Peradaban Islam yang Memiliki Peran Penting Dalam Kehidupan Manusia

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Al Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) mengadakan Darul Arqam Dasar (DAD) ke dua diselenggarakan di SMKM 5 Babat, Jum’at-Ahad (18-20/3/2022). Menghadirkan narasumber Mubarok anggota MPK PDM Lamongan dengan materi peradaban Islam.

Pada kesempatan tersebut Ia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan semangat kader dalam memetakan diri sebagai kader Muhammadiyah yang berkiprah di masyarakat dan mengawal Indonesia menjadi negara yang berkemajuan.

Menurut Mubarok, ada tiga pilar peradaban yang harus diketahui. Pertama, tauhid. Tauhid dipahami seperti dalam paradigma Faruqian, mengandung arti ”kemenyatuan penciptaan” (unity of creation), “kemenyatuan keberadaan” (unity of existence), dan kemenyatuan ilmu-pengetahuan (unity of knowledge).

Kedua adalah khilafah. Khilafah sebagai ajaran al-Qur’an yang sentral dipahami sebagai misi suci (mission d-atre) kemanusiaan sebagai wakil Tuhan di bumi. Khilafah, dalam hal ini, tidak tereduksi dalam wawasan sempit ala Nabhani atau Maududi yang menekankan hanya salah satu aspek utama yaitu politik kekuasaan, tapi dalam spektrum luas yang meliputi seluruh cultural universals (aspek-aspek kebudayaan) sebagai piranti lunak dan peradaban itu sendiri sebagai piranti kerasnya.

Yang ketiga adalah islah, yang disebut al-Qur’an sebagai tugas utama umat manusia, yakni melakukan pembangunan peradaban (modernisasi) dan perbaikan jika peradaban itu terusakkan (restorasi dan rekonstruksi). Islah, dalam hal ini, perlu menampilkan dua jalan utama, yaitu “jalan tengahan” (wasathiyah) dan “jalan kemajuan” (‘ashriyah). Peradaban Islam masa lalu dan masa depan perlu bertumpu pada tiga pilar ini, yakni Tauhid sebagai fondasi, Khilafah sebagai faktor instrumental, dan Islah sebagai langkah operasional.

Reporter: Fathan Faris Saputro