LAMONGAN lintasjatimnews – Lamongan siap dukung swasembada pangan nasional. Kebutuhan beras bulanan masyarakat Indonesia ini mencapai 2,8 juta ton,
Pemerintah Kabupaten Lamongan menegaskan komitmennya mendukung program swasembada pangan nasional. Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Rakor Percepatan Luas Tambah Tanam Padi bersama Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro di Desa Kebalanpelang Kecamatan Babat
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi langkah ini sejalan dengan visi pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Kami segenap masyarakat Kabupaten Lamongan siap mendukung tercapainya swasembada pangan, apalagi Lamongan memiliki potensi besar dalam rangka pemenuhan itu. keberhasilan Lamongan di bidang pertanian yang dibuktikan dengan indeks pertanaman dari 1,4 di tahun 2023 naik menjadi 1,6 tahun 2024, dan target tahun 2025 menjadi 2,0. Syukur-syukur bisa mencapai 2,1 sesuai target nasional,” ujar Bupati Lamongan Yuhronur Efendi
Lebih lanjut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang akrab dipanggil Pak Yes ini menuturkan, upaya Kabupaten Lamongan untuk mendukung percepatan swasembada. Diantaranya optimalisasi potensi lahan sawah dan bukan sawah seluas 103.483 hektar untuk ditanami padi seperti wilayah rawa dan LMDH/perhutanan sosial sesuai dengan regulasi yang ada.
Kemudian ketersediaan benih berbagai varietas, pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi, serta pendampingan melalui Sekolah Lapang Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman (SLPHT).
Untuk mendukung itu salah satu upayanya yakni program SLTHP yang memanfaatkan 20 persen dana desa seperti yang dilakukan Desa Kebalanpelang kecamatan Babat untuk mendukung ketahanan pangan karena peningkatan sumber daya manusia pertanian ini sangat penting disamping terkait pupuk dan irigasi.
“Satu yang menjadi tantangan kita saat ini yakni keterampilan petani, untuk itu kami juga usulkan formasi PPL dan penguatan sumber daya manusia dengan memanfaatkan dana desa untuk sekolah lapang,” imbuh Pak Yes.
Mantan Sekda Lamongan ini juga mengungkapkan, target tanam tahun 2025 dari Kementan sebesar 192.373 hektar, sedangkan rata-rata realisasi sasaran tanam Kabupaten Lamongan 5 tahun terakhir adalah 154.815 hektar, artinya ada kenaikan target sebesar 37.558 hektar.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan luasan tanam, dengan harga yang sudah ditetapkan pemerintah semoga menjadi angin segar bagi petani Lamongan semangat menanam,” tegas Bupati kelahiran kecamatan Karanggeneng ini.
Hadir dalam dialog terbuka bersama para petani di Lamongan, Dirjen Bidang Pangan Yudi Sastro menyampaikan apresiasinya atas komitmen Lamongan dalam mensukseskan swasembada pangan. Seperti yang disampaikan Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, bahwa Indonesia tidak impor beras dan jagung, untuk itu perlunya target tanam harus naik 30 persen sehingga produksi melebihi konsumsi.
Kebutuhan beras bulanan masyarakat Indonesia ini 2,8 juta ton. Dengan data yang ada di Jawa Timur ini menjadi lumbung pangan nasional dan Lamongan menjadi salah satu penyumbang terbesar.
Artinya Lamongan sebagai penyangga pangan sangat mungkin hal ini didukung dengan luas lahan yang sudah dijelaskan Pak Bupati dan kebutuhan masyarakat jelas sangat surplus,” pungkasnya.
Reporter Fathurrahim Syuhadi