BOYOLALI (lintasjatimnews.com) – Puluhan warga lereng Gunung Merapi yang rentan dan balita dievakuasi ke tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Evakuasi ini dilakukan sebagai antisipasi jika Merapi mengalami erupsi sewaktu-waktu.
Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol Inf Aris Prasetyo SIP,MIP saat di lokasi pengungsian Desa Tlogolele mengatakan pihaknya telah menurunkan anggotanya dan mengirim bantuan sembako.
“Kegiatan evakuasi bagi warga yang rentan dan balita terutama di daerah KRB III erupsi Merapi yakni Dukuh Stabelan dan Takeran,” kata Dandim.
Kepala Desa Tlogolele, Sungadi, menjelaskan permukiman warga Dukuh Stabelan dan Takeran masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III atau jaraknya sekitar 3 hingga 3,5 kilometer dari puncak. Warga sudah mengetahui bagaimana yang harus dilakukan dan menuju ke mana jika terjadi erupsi Merapi ke tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) Desa Tlogolele Kecamatan Selo Boyolali.
Tim gabungan baik dari BPBD Pemkab Boyolali, PMI, Dinkes, TNI, polisi, sukarelawan desa dan kecamatan telah menyiapkan semuanya termasuk dapur umum untuk para pengungsi.
Menurut Solekan, salah satu tokoh masyarakat juga sukarelawan Desa Tlogolele Boyolali, mengatakan ada 50 jiwa, baik lansia, ibu hamil, maupun balita dievakuasi.
“Jumlah warga Stabelan dan Takeran Desa Tlogolele yang dievakuasi masih dapat bertambah karena kegiatan masih berlangsung hingga sekarang. Kami berharapnya Merapi tetap aman,” katanya. Demikian dikutip dari Antara, (10/11/2020).
Solekan memastikan proses evakuasi warga ke TPPS Tlogolele tetap menerapkan protokol kesehatan. Tim relawan desa dan petugas gabungan baik dari BPBD, TNI dan polisi terus memberikan pendampingan.
Bahkan, tim sukarelawan desa sebelumnya telah melakukan pembenahan di gedung TPPS Tlogolele dengan membuat sekat-sekat sesuai protokol kesehatan kesehatan untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran Covid-19.
“Penyekatan ruangan tempat pengungsian sementara dengan papan tiplek sehingga warga bisa menjaga jaran antara satu keluarga dengan yang lainnya,” kata Solekan.
Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali memerintahkan agar warga yang rentan di daerah KRB III termasuk Stabelan dan Takeran untuk dievakuasikan ke bawah atau di TPPS Tlogolele.
“Jumlah data yang dievakuasi masih sekitar 50 orang dan ini masih bisa bertambah karena masih ada warga yang diturunkannya ke TPPS hingga sekarang,” kata Sungadi. (Agus Kemplu)