Dompet Dhuafa Purwokerto Sisir Korban Banjir Kebumen dan Cilacap

Listen to this article

CILACAP (lintasjatimnews.com) – Sejumlah wilayah di Indonesia mulai masuk musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Jawa Tengah bagian selatan menjadi wilayah yang terdampak dari intensitas curah hujan tinggi. Seperti di wilayah Kabupaten Cilacap, terdapat tiga Kecamatan hingga hari ini masih terendam oleh banjir. Tiga Kecamatan terdampak meliputi Kroya, Maos dan Sampang.

“Sampai hari ini (Selasa, 27/10) relawan Dompet Dhuafa (DDV) bersama Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Purwokerto, BPBD, hingga relawan dari masyarakat masih menyisir warga terdampak banjir didua kabupaten, Kebumen dan Cilacap, Jateng. Kelompok rentan menjadi sasaran utama dalam penyisiran tim yang turun dilapangan hari ini. Selain itu Dompet Dhuafa secara sigap menerjukan tim untuk membangun fasilitas bantuan untuk pengungsi banjir di wilayah tersebut seperti dapur umum, pos hangat, medis mobile hingga penyaluran air bersih untuk kebutuhan Mandi Cuci Kakus (MCK),” ujar Satria Nova, Pimpinan Dompet Dhuafa Jateng.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, ratusan lebih kepala keluarga mengungsi akibat banjir yang turun sejak Selasa dini hari (27/10/2020).

Di Dusun Karag, Desa Gentasari, Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, terdapat 209 Kepala Keluarga (KK) dan di Desa Mujur Lor, terdapat 800 Kepala Keluarga yang kini mengungsi di sekolah-sekolah serta masjid. Sementara di Kabupaten Kebumen, Puluhan desa di beberapa kecamatan juga terkena banjir dengan ketinggian air bervariasi dari 30 cm hingga 1,6 m. Berikut data yang berhasil dihimpun tim dilapangan dari BPBD Kabupaten Kebumen. Desa yang terdapampak di Kecamatan Alian, Desa Krakal, Kalirancang, Sawangan, Seliling, Surotrunan dan Bojongsari. Kecamatan Adimulyo, desa terdampak, Desa Grenggeng, Panjangsari dan Adimulyo. Kecamatan Puring, Desa Madurejo, Desa Sidobunder. Kecamatan Kebumen, wilayah terdampak di Desa Roworejo, Desa Tanahsari, Desa Sumberadi, Desa Wonosari dan Desa Jatisari.

Sejumlah titik juga menjadi tempat pengungsian, maka fokus utama Tim Domoet Dhuafa adalah memberika layanan yang darurat seperti Dapur Umum dan kesehatan. Kepala LKC Purwokerto, Titi Ngudiati, menuturkan “Saat ini kami terus fokus utama pada pelayanan kesehatan para pengungsi. Mereka tersebar di beberapa pos pengungsian baik yang dikoordinir pemerintah setepmap maupun yang mandiri antar kelompok warga. Dengan adanya Pos Medis Mobile diharapkan kesehatan para penyintas banjir dapat tertangani secara cepat.”

Hingga sore ini para pengungsi membutuhkan hygiene kit, kebutuhan wanita dan bayi, makanan dan minuman siap saji hingga obat-obatan seperti minyak angin serta multivitamin. Meski ditengah bencana banjir, tim relawan Dompet Dhuafa tetap menerapkan protokol pandemi Covid-19. (Fatzry)

Tinggalkan Balasan