LAMONGAN lintasjatimnews – Dua Kabupaten sekaligus berguru ke Kabupaten Lamongan untuk capaian MCP (Monitoring Center For Prevention). Pemkab Lamongan kedatangan rombongan dari Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Lampung Tengah, Kamis 4/11/2021
Pemkab Lamongan dinyatakan mampu meraih peringkat nomor wahid se-Jawa Timur dan peringkat ketiga nasional dalam capaian MCP. Inilah yang mengantarkan Kabupaten Lamongan menjadi jujukan studi referensi daerah-daerah terkait MCP.
Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Moh Nalikan menyambut secara langsung rombongan dari Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Lampung Tengah di Ruang Command Center Pemkab Lamongan.
Ahmad Masuni Plt Asisten Pemerintah selaku ketua rombongan Kabupaten Sumenep, mengungkapkan maksud dan tujuannya datang langsung ke Lamongan tak lain untuk berbagi pengalaman sehingga mendapat informasi agar dapat meningkatkan nilai MCP Sumenep kedepannya.
Inspektur Kabupaten Sumenep Titik Suryati menuturkan kedatangan kedua kalinya ke Kabupaten Lamongan setelah sebelumnya ngangsu kaweruh regulasi penyerapan beras ASN yang dinilai sangat relevan. Kali ini diharapkan dapat mengambil banyak informasi terkait MCP yang bisa dipraktekkan di Sumenep.
Sementara itu, Inspektur Pembantu Wilayah IV Lampung Tengah, Rofi Febriansyah juga menceritakan jeri payah jajaran Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dalam memperbaiki capaian MCP yang berbuah manis.
“Kami terus berusaha mengupayakan bagaimana caranya capaian MCP Lampung Tengah terus membaik. Dari yang sebelumnya bahkan masuk 2 terbawah sekarang penilaian mulai naik. Sehingga dengan kedatangan kami kemari dapat mengetahui kiat-kiat khusus yang dilakukan Pemkab Lamongan sehingga memperoleh nilai tertinggi capaian MCP,” tuturnya.
Menanggapi tujuan kunjungan kerja Kabupaten Sumenep dan Lampung tengah, Sekda Moh Nalikan membeberkan kunci utama Kabupaten Lamongan dalam meraih rangking pertama tingkat Jatim dalam capaian MCP.
Nalikan menuturkan, meski MCP Lamongan dikategorikan baik, tapi kami terus berupaya meningkatkan menjadi lebih baik lagi. Selama ini yang menjadi kunci utama kami dalam memperoleh nilai tinggi MCP dari tahun ke tahun adalah komitmen kepala daerah.
“Bupati Lamongan terdahulu alm Fadeli hingga sekarang Bupati Yuhronur Efendi sangat konsen, bahkan sampai konsultasi dengan KPK. Jika kepala daerah sudah komitmen pasti akan diikuti seluruh staf. Komitmen bersama inilah kunci utamanya,” tutur Nalikan.
Selain komitmen bersama, Moh Nalikan juga mengungkapkan pentingnya evaluasi terstruktur. Dimana koordinasi bersama Organisasi Kepala Daerah (OPD) terutama yang membidangi delapan area intervensi terus diselaraskan (Fathurrahim Syuhadi)