BLITAR lintasjatimnews – Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim dan BPBD Jatim memasuki kegiatan terakhir. Program kesepuluh kali ini menargetkan ke SMP Negeri 1 Wates, Kabupaten Blitar.
Kawasan Wates dan sekitarnya merupakan daerah yang berpotensi gempa bumi. Apalagi, sekolah ini berada di perbukitan yang tepat beberapa kilometer arah Utara Pantai Laut Selatan atau Samudera Indonesia.
Kegiatan SPAB kali ini diadakan pada Rabu hingga Jumat, 27-29 Oktober 2021 bertempat di SMP Negeri 1 Wates, Kabupaten Blitar. Dalam kegiatan Tim SPAB SRPB Jatim terdiri dari Andreas E. Muljanto (Leo), Djoemadi, dan Nurul Wachida (Chica).
Dalam pembukaan SPAB ini dihadiri oleh Kepala SMP Negeri 1 Wates Siswanto, Kasi Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy, dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Blitar A. Cholik. Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, kalaksa BPBD Kabupaten Blitar menyampaikan pentingnya SPAB ini. Tujuannya agar para siswa SMP Negeri 1 Wates dapat menambah wawasan dan kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana, terutama gempa bumi.
Usai pembukaan, peserta dibagi dua kelas. Kelas pertama terdiri dari pendidik dan tenaga kependidikan, komite sekolah, dan perwakilan siswa. Mereka didampingi Fasilitator Andreas E. Muljanto.
“Kelas ini membahas kajian resiko bencana serta menyusun tim siaga bencana sekolah (TSBS) dan sarana pendukung lainnya,” ungkap Andreas E. Muljanto yang juga koordinator SPAB SRB Jatim, Sabtu (30/10/2021).
Di kelas kedua, peserta yang terdiri dari para siswa belajar bersama Fasilitator Djoemadi dan Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena). Mereka dikenalkan dengan tayangan video evakuasi bencana, bebat bidai, dan pembuatan tandu darurat.
“Di sesi akhir hari pertama, siswa diajak melaksanakan praktik bebat bidai dan pembuatan tandu darurat,” imbuh Leo, panggilan Andreas E. Muljanto.
Di hari kedua, peserta melaksanakan kegiatan simulasi evakuasi bencana gempa bumi. Selanjutnya, sebelum penutupan kegiatan, peserta diajak belajar mengenal alat pemadam api. Baik cara tradisional maupun menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini hingga akhir. Diharapkan para peserta nantinya bisa melakukan kegiatan ini secara mandiri sehingga tercipta ketangguhan bencana di SMP Negeri 1 Wates.(ahmad)