Sambut Bulan Bahasa, Bupati Lamongan Mendongeng Cerita Berkearifan Lokal

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Oktober merupakan Bulan Bahasa, bertepatan dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tonggak yang menjadikan bangsa Indonesia menjunjung bahasa persatuan yang satu, bahasa Indonesia.

Menyambut bulan bahasa itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membacakan dongeng di hadapan sejumlah peserta didik TK Lamongan. Dengan cerita berkearifan lokal ia didampingi oleh Bunda Paud Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur, 

“Siapa yang pernah makan ikan ?” tanya Yuhronur Efendi kepada peserta didik TK disambut angkat tangan antusias.

Untuk menarik perhatian anak-anak, tak lupa Ia membacakan cerita dengan melempar pertanyaan. Bagi mereka yang berani menjawab diberikan hadiah. Dengan bahasa yang mudah dimengerti tanpa mengubah alur cerita dan syarat makna.

Dalam kesempatan tersebut, cerita berkearifan lokal yang dibacakan adalah asal usul Lamongan. Bupati Yuhronur mengenalkan kepada mereka sejarah kota Lamongan berlambangkan ikan lele.

Bermula dari kisah santri bernama Hadi, yang diutus oleh Sunan Giri untuk mengambil kembali keris yang dipinjam oleh Lurah namun tidak dikembalikan sesuai dengan waktu perjanjiannya. 

Sekembalinya Hadi dari perjalanan itu ia dikejar segerombolan perampok. Hadi menyelamatkan diri masuk ke kekubangan yang dipenuhi oleh ikan lele, namun Hadi tetap selamat tanpa luka. 

Oleh karena itu, ikan lele memiliki arti penting bagi warga Kabupaten Lamongan karena telah menyelamatkan dan melindungi Hadi sehingga dapat mengemban amanah dari Sunan Giri.

“Nah, anak-anak. Kalau meminjam harus mengembalikan ya. Begitu juga apabila di sekolah harus rajin belajar, patuh kepada guru”, pesan Bupati Lamongan dengan bahasa anak-anak yang membuat mereka terhibur 

Bupati Yuhronur mengakhiri kunjungannya dengan mengajak semua yang hadir untuk tepuk semangat. Yes, Yes (Fathurrahim Syuhadi)