LAMONGAN (lintasjatimnews) – Prof Zainudin Maliki MSi melaunching ursus Bahasa Inggris untuk anak nelayan di Paciran. Kegiatan ini bersamaan dengan peletakan batu pertama pembangunan graha nelayan desa Paciran
Prof Zainudin Maliki anggota komisi X Fraksi PAN DPR RI mengapreasi kegiatan yang dilakukan Rukun Nelayan Paciran dalam pengembangan SDM anak nelayan
Ia mengatakan, ini kegiatan inovatif, utamanya menyiapkan generasi dan anak nelayan agar bisa menguasai bahasa global.
Prof Zainudin menambahkan, Ini sangat penting agar anak anak nelayan bisa terstimulasi untuk terus belajar mengejar pendidikan lebih tinggi lagi
“Saya turut berharap rukun nelayan di Paciran ini bisa menyiapkan putra-putrinya menjadi manusia-manusia global yang bermanfaat”, ungkap legislator dapil Lamongan Gresik
Peletakan batu pertama dan launching ini menjadi istimewa karena Prof Zainudin Maliki ditemani Dennies Marten warga negara Amerika yang sudah 4 tahun tinggal di desa Gembong Babat
Mukhlisin Amar ketua Rukun Nelayan Paciran mengatakan bahwa Rukun Nelayan tidak semata mata hanya membicarakan tentang alat tangkap, perahu atau kapal, hasil tangkapan atau harga ikan.
Lanjutnya, akan tetapi juga berfikir bahwa kualitas sumberdaya masyarakat nelayan juga harus mendapatkan perhatian yang besar. Untuk itu kita mulai dari anak anaknya agar kedepan anak nelayan bisa lebih adaptif dengan lingkungan yang serba global.
“Tumbuhnya industri pariwasata, industri berat lainya, dan hasil tangkapan nelayan dari berbagai jenis ikan terus mengalami penurunan setiap tahunnya rata rata 5 persen. Kedepan mereka harus tetep eksis dan kompetitif walau mereka anak anak nelayan”, jelas aktifis Pantura ini
Mukhlisin menambahkan, kita kepingin rumah, kantor, atau graha. Juga sangat penting sebagai sarana konsolidasi, koordinasi kegiatan. Baik kegiatan kenelayanan maupun pendidikan anak anak nelayan,
Menurutnya, substansi gerakan ini adalah apa yang kita bisa berikan untuk kemajuan masyarakat di masa yang akan datang dengan menyiapkan generasi masyarakat nelayan yang berkualitas dan mandiri “Kita mulai dari apa yang kita bisa”, pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)
