LAMONGAN (lintasjatimnews) – Kunjungan layanan Tim Home Care Service (HCS) terhadap Sutrisno Ali warga Dusun Dengok Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran yang menderita diabetes sehingga mengalami luka pada kaki sebelah kirinya dilakukan Nakes Puskesmas Paciran, Ahad 16/10/2021
Home Care Service (HCS) merupakan layanan perawatan kesehatan yang bisa dilakukan di rumah. HCS dapat dilakukan oleh tenaga perawat terlatih yang sudah tersertifikasi. Memiliki pendidikan secara profesional, dan sudah melewati seleksi yang ketat sesuai standar yang ada
Kunjungan Tim Home Care Service Puskesmas Paciran ini disertai Dinas Sosial Pemkab Lamongan, Dinkes Lamongan dan didampingi Agus Mulyono Kades Kandangsemangkon
Menurut TIM HCS Paciran, perawatan telah dilakukan dan diberikan bantuan berupa bedah rumah, bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), dari Baznas dan Dinas Sosial Pemkab Lamongan.
Pada intervensi awal dilakukan kunjungan rumah, memberikan HE (Health Care) tentang penyakit yang diderita. Bekerjasama dengan keluarga dan berkoordinasi dengan dokter untuk pemberian perawatan lebih lanjut.
Pada kesempatan tersebut Sutrisno Ali masih belum mau untuk dirawat gratis di Rumah Sakit. Sehingga Tim HCS akan secara periodik datang memantau perkembangan kesehatannya
Sementara itu Agus Mulyono Kades Kandangsemangkon berharap kalau pun Sutrisno Ali bersikukuh tidak mau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit untuk dirawat, hendaklah yang bersangkutan diberikan HCS atau perawatan jalan di rumah secara rutin
“Dan ada perhatian dari Dinsos Pemkab Lamongan tentang kebutuhan ekonomi mereka. Karena kami juga memperhatikan kebutuhan itu dengan program-program desa”, pungkasnya
Home Care Service atau pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan di rumah meliputi kegiatan sebagai berikut pelayanan medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rehabilitasi medis, pelayanan gizi, kunjungan ibu hamil, kunjungan ibu bersalin dan kunjungan bayi dengan resiko tinggi.
Orang yang dapat membutuhkan layanan perawat home care adalah orang lanjut usia (lansia), orang sakit menggunakan alat medis, orang sakit tanpa menggunakan alat medis, orang pasca operasi dan melahirkan, bayi baru lahir, dan anak berkebutuhan khusus (Fathurrahim Syuhadi).
