Sangat Memprihatikan, Apalagi Dimusim Penghujan Mungkin Jauh Dibilang Layak

Listen to this article

KARAWANG lintasjatimnews – Hidup dalam keterbatasan dan serba kekurangan, Abah Enang Sukirman, warga Bojong Tugu 2, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, kini hanya bisa berharap belas kasih dari pemerintah. Di usia senjanya, ia tinggal seorang diri di rumah tua yang nyaris roboh dan jauh dari kata layak huni, Rabu (12/11/2025).

Rumah sederhana milik Abah Enang tampak sangat memprihatinkan. Dindingnya retak, tiang-tiang kayu lapuk, dan atap bocor di berbagai sisi. “Kalau hujan, air masuk dari genteng yang bocor. Saya cuma bisa duduk di pojok, takut rumah ambruk,” tutur Abah Enang lirih sambil menatap rumahnya yang kian lapuk.

Ironisnya, hingga kini Abah Enang mengaku belum pernah menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah desa maupun daerah. Rumahnya pun belum tersentuh program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang selama ini menjadi harapan banyak warga miskin di Karawang.

Abah Enang pun menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah, terutama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kabupaten Karawang, serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dapil II, agar turun langsung melihat kondisi sebenarnya.

“Saya cuma ingin ada yang datang lihat keadaan saya. Rumah sudah doyong, genteng bocor semua. Kalau bisa, saya dibantu dari program Rutilahu atau bansos apa saja,” ucapnya penuh harap.

Warga sekitar turut prihatin melihat kondisi tersebut. Mereka berharap pihak dinas dan anggota dewan tak menutup mata terhadap penderitaan Abah Enang.

“Kondisi Abah Enang sangat memprihatinkan. Kami berharap Dinas PRKP Karawang mau turun langsung melihat keadaan beliau dan segera memberikan bantuan,” ujar salah satu warga Bojong Tugu 2.

Program Rutilahu yang bersumber dari aspirasi dewan Dapil II maupun dari Dinas PRKP Karawang diharapkan benar benar menyentuh warga yang membutuhkan, bukan hanya menjadi wacana di atas kertas.

Kini, masyarakat menunggu langkah nyata dari para wakil rakyat dan dinas terkait. Karena perhatian kepada warga miskin seperti Abah Enang tidak seharusnya menunggu momentum politik atau masa kampanye, melainkan menjadi wujud nyata tanggung jawab sosial dan kemanusiaan pemerintah terhadap rakyatnya.

.Red