BNPB Gelar Seminar Digitalisasi Peta Resiko Bencana, Ini Kesan Peserta

Listen to this article

MALANG lintasjatimnews – Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Resiko Desiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan seminar “Digitalisasi Peta Resiko Bencan”. Seminar bertempat di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu Malang, Selasa (8/7/2025).

Acara diikuti mahasiswa, guru, dosen, aktivis lingkungan, tim kebncaan, serta peserta lainnya. Penyelenggarakan memberikan kemudahan bagi 100 pendaftar pertama dapat gratis atau free biaya pendaftaran.

Opening Speec oleh Dr Raditya Jati, SSi, Msi (Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB). Dilanjutkan dengan sambutan Gatot Soebroto, SE, M.Psdm (Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur. Ada tiga materi pokok dalam seminar tersebut, di antaranya:

  1. Penanggulangan Bencana Berbasis Teknologi di Indonesia dengan narasumber oleh Bapak Mayjen TNI (Purn.) Prof Dr Syamsul Ma’arif – Kepala BNPB Periode 2008-2015;
  2. Inarisk sebagai Bentuk Pemanfaatan Teknologi dalam Penanggulangan Bencana dengan narasumber – Tim Asistensi Nasional untuk KRB (Kajian Resiko Bencana);
  3. Praktik Baik Penerapan Teknologi di Lingkungan Akademik untuk Penanggulangan Bencana dengan narasumber Dr Eng Turniningtyas Ayu R, ST, MT – Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengendalian Program, FPTPRB Universitas Brawijaya.

Dr Raditya Jati, SSi, Msi, melalui piranti Zoom Meeting, menyampaikan, “Mengapa seminar penting menjadi penting, karena menjadi persyaratan dari BNPB untuk mendukung standar layanan di daerah terutama untuk peta resiko bencana. Seminar kali ini mengkaji dan memadu-padankan antara digitaliasi peta resiko bencana untuk dapat dimanfatkan semua sektor,” jelasnya.

Selanjutnya, “Jawa Timur dipilih kegiatan, karena memiliki resiko yang cukup banyak dalam ancaman bencana atau kompleksitasnya. Maka digitalisasi menjadi informasi dapat diakses seluruh masyarakat secara transparan dan dipertanggungjawabkan validitas dan verfikasinya,” pungkasnya.

Digitalisasi Peta Resiko Bencan diharapkan akan menjadi peringatan dini, perencaan tata ruang, penggunaan pengurangan resiko yang lebih terintegrasi.
Kemarau basah

Salah peserta seminar, Dwi Kartika Setyowati, MPd, Gr, menyampaikan, “Seminar tentang Digitalisasi Peta Resiko Bencan sangat bagus, karena Jawa Timur termasuk Malang dan Batu sebagian daerah rawan bencana,” jelas Pengurus Wilayah IGI Jawa Timur.

“Digitalisasi peta risiko bencana membantu satuan pendidikan menjadi lebih siap dan aman. Dalam hal mengidentifikasi area rawan bencana, meningkatkan kesadaran, dan kesiapsiagaan siswa dan guru, serta membantu perencanaan evakuasi dan respons darurat. Di samping itu, mendukung pengembangan strategi mitigasi bencana yang efektif,” ungkapnya.

Reporter: Ali Efendi