SURABAYA lintasjatimnews.com – Pekerjaan galian Kabel Telkom yang dikerjakan pada dini hari di sejumlah tempat di Surabaya patut diawasi. Pasalnya, informasi diterima tim investigasi lintasjatimnews.com, ada indikasi kuat pekerjaan tersebut hanya kamuflase mengarah ke pencurian aset negara berupa kabel Telkom yang diduga dilakukan oleh para Sindikat.
Hasil tim investigasi lintasjatimnews.com dan keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa aktifitas para sindikat dilakukan pada tengah malam sekitar pukul 23:00 WIB sampai pukul 04:00 menjelang subuh di jalan Margomulyo setelah SPBU 54.601.112 yang akan menuju ke arah Jl. Raya Tandes Lor Surabaya Jawa Timur.
Saat beraksi, modusnya sebagian mereka memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti memakai rompi kerja warna menyala, senter dan lampu penerang, serta sejumlah peralatan kerja seperti cangkul, lingggis, bor. Jika dilihat sepintas seolah-olah pekerjaan mereka legal resmi dari Telkom, namun yang membedakan tidak ada papan keterangan ini pekerjaan apa dan dari instansi mana.
“ Diduga ini dilakukan untuk mengelabui masyarakat dan aparat penegak hukum,” ujar sumber lintasjatimnews.com, selasa (26/03/2024). pukul 02:45 WIB.
Diketahui, Aksi Pencurian kabel Telkom dengan pengalian kedalaman 1 meter hingga 2 meter dipinggir jalan raya Margomulyo setelah SPBU 54.601.112 arah menuju ke Jalan raya Tandes Lor dengan galian lubang beberapa lubang dengan jarak 5 meter dengan peralatan lengkap, pasukan penggali kabel lebih dari 10 pekerja.
Aksi mereka menggali di mulai jam 23.00 WIB dengan pekerja yang profesional tanpa menggunakan alat deteksi logam yang tertanam, keahlian penggarong kabel telkom ini luar biasa cukup dengan filing kabel yang tertanam dengan kedalaman 1,5 meter hingga 2 meter bisa menemukan.
Setelah kabel ditemukan proses penarikan kabel dengan menggunakan Dump Truk ban dobel besar, cukup dengan 4 – 5 kali genjot dengan rantai kabel berhasil terangkat dari galian, kemudian dipotong potong dijadikan beberapa bagian, selanjutnya di masukan kedalam Truk bak kayu yang tertutup terpal secara kuncup.
Berdasarkan keterangan narasumber dilokasi, pekerjaan ini selalu dilakukan pada tengah malam sampai menjelang subuh dan selalu berpindah – pindah tempat. Jika kabel tembaga yang harganya mahal dirasa sudah habis, maka, para sindikat akan berpindah lokasi dari satu lokasi, ke lokasi lainnya dan seterusnya.
“Memang tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Hanya memerlukan waktu sekitar satu sampai tiga jam, para sindikat sudah mendapatkan kabel tembaga tanam primer atau KU atau biasa yang disebut Kabel Polongan dalam tanah yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah, sekali kerja dalam kerja semalam,” ungkap sumber itu menegaskan.
Selain itu, Pengambilan kabel ini ada keterlibatan dari oknum aparat berseragam dari polisi yang memakai baju bertuliskan polisi dan dibantu oknum wartawan dan ormas. Dengan bantuan pengamanan oknum, pencuri kabel leluasa beroperasi dalam pengambilan kabel telkom.
Hingga berita ini ditayangkan, Kami berharap para sindikat ini segera dapat ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku oleh Aparat Penegak Hukum.
(Redaksi).