LAMONGAN lintasjatimnews – Di tengah laju zaman yang penuh tantangan dan perubahan cepat, sosok guru tetap menjadi pelita yang menuntun arah. Dalam gelapnya ketidaktahuan, dalam suramnya nilai-nilai yang mulai tergeser, guru hadir sebagai cahaya yang membimbing.
Bukan hanya dalam ranah pengetahuan, tetapi juga dalam membentuk karakter dan nilai hidup generasi bangsa. Guru bukan hanya pengajar; ia adalah pembentuk peradaban.
Guru disebut sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa.” Namun, sesungguhnya jasa guru jauh lebih dari yang dapat dibalas oleh penghargaan apa pun.
Ia menyalakan lentera ilmu, memberi makna pada angka dan huruf, menghidupkan logika dan rasa, serta menanamkan nilai moral dan spiritual. Guru sejati tidak sekadar menyampaikan pelajaran di papan tulis, tapi juga menjadi teladan hidup bagi murid-muridnya.
Di era digital seperti saat ini, tantangan seorang guru kian kompleks. Informasi berserakan di ujung jari, teknologi menggantikan peran konvensional, bahkan anak-anak sekarang lebih cepat menyerap dari layar gawai daripada buku teks.
Disinilah peran guru semakin penting: menjadi penuntun agar generasi tidak sekadar cerdas, tetapi juga bijaksana. Guru menjadi pelita yang tak hanya menerangi ruang kelas, tetapi juga hati dan pikiran murid agar tidak tersesat di tengah lautan informasi.
Dalam masyarakat yang sedang mengalami pergeseran nilai dan krisis keteladanan, guru adalah garda depan untuk membangun karakter anak bangsa. Guru membentuk kepribadian, menanamkan nilai kejujuran, kerja keras, toleransi, dan cinta tanah air.
Di tangan guru, masa depan bangsa sedang dipahat dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Ini bukan pekerjaan yang mudah dalam suatu profesi
Seorang guru sejati bekerja tidak hanya dengan logika, tetapi juga dengan cinta. Ia memahami bahwa setiap anak adalah dunia yang unik. Ia bersedia mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kadang kenyamanannya. Demi memastikan murid-muridnya mendapatkan hak terbaik dalam belajar.
Guru seperti inilah yang menjadi pelita zaman yang tak pernah padam, meski kadang diselimuti lelah dan keterbatasan.
Ketika dunia bergerak cepat, ketika teknologi berkembang tanpa batas, kita butuh lebih banyak pelita. Kita butuh guru yang tak hanya pintar mengajar, tetapi juga bijak menginspirasi.
Kita butuh guru yang menyala, agar generasi mendatang tak hidup dalam kegelapan nilai dan kehilangan arah.
Marilah kita muliakan profesi guru. Kita dukung mereka bukan hanya dengan ucapan terima kasih, tetapi dengan kebijakan yang menyejahterakan dan penghargaan yang menempatkan mereka pada posisi strategis dalam pembangunan bangsa.
Sebab jika guru terus menyala, maka bangsa ini akan terus terang. Karena guru bukan hanya pelita di kelas, tapi pelita zaman yang menerangi masa depan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an “Allah meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”(QS. Al-Mujadilah : 11)
Ayat ini menegaskan bahwa derajat orang berilmu sangatlah tinggi dalam pandangan Allah. Maka guru sebagai sumber ilmu, pantas disebut sebagai pelita zaman yang memuliakan manusia melalui pencerahan akal dan hati.
Reporter Fathurrahim Syuhadi