Workshop LKLB di Surabaya Mampu Ciptakan Masyarakat Inklusif dan Harmonis, Kesan Peserta!

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Hybrid Upgrading Workshop LKLB (Literasi Keagamaan Lintas Budaya) dengan tema “Pengembangan Program dan Modul Ajar Berbasis LKLB” diselenggarakan di Surabaya selama 3 hari, Jum’at sampai Minggu (31/1–2/2/2025).

Workshop bertempat di meeting room Hotel Santika (Jl Pandegiling 45 Raya Darmo, Surabaya). Adapun penyelenggara kegiatan adalah Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerja sama Institut Leimena.

Keynote speaker dalam Hybrid Upgrading Workshop LKLB adalah Prof Dr Inayah Rohmaniyah, MHum MA, Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Ketua Pembina Yayasan Rumah Lampu Merapi Yogayakarta.

Kegiatan Hybrid Upgrading Workshop LKLB diikuti 34 guru dan kepala sekolah/madrasah alumni LKLB yang berasal dari Jawa Timur. Salah peserta yang mengikuti workshop adalah peserta dari Dwi Kartika Setyowati, MPd Gr berasal dari SMA Negeri 1 Malang.

Bu Tika, demkian panggilan akrabnya, berbagi kesan selama workshop, “Program lintas agama dan lintas budaya adalah inisiatif penting untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, toleran, dan damai. Program ini dapat membantu mengatasi perbedaan, membangun jembatan komunikasi, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan secara universal,” ungkapnya.

“Selain itu, lewat kegiatan ini dapat membantu peserta LKLB memahami agama dan budaya lain dengan lebih baik, mengurangi prasangka dan stereotip, serta mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati orang dari berbagai latar belakang,” jelas wanita pengurus wilayah IGI Jatim.

Bu Tika merinci 5 manfaat dalam mengikuti Hybrid Upgrading Workshop LKLB selama 3 hari, di antaranya:

  1. Meningkatkan pemahaman dan penerapan toleransi
  2. Membangun jembatan komunikasi
  3. Memperkuat nilai-nilai kemanusiaan universal, seperti; keadilan, perdamaian, dan kasih sayang.
  4. Berkontribusi pada perubahan positif, seperti; mempromosikan dialog antar agama, mengatasi intoleransi, atau bekerja sama dalam proyek-proyek sosial.
  5. Mengembangkan jaringan dan persahabatan

Reporter: Efendy