Upaya Pencegahan Penyakit Scabies Melalui Pendidikan Higiene dan Sanitasi di Pondok Pesantren Al Amin

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Dalam rangka meningkatkan kesadaran Santri tentang pentingnya higiene pribadi dan sanitasi lingkungan, Universitas Airlangga mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mencegah Penyakit Scabies di Pondok Pesantren Al Amin Tunggul Paciran, Sabtu (17/8/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan sukses setelah Upacara Peringatan HUT RI ke-79 dengan dihadiri oleh Santri, Siswa, Pengurus Pondok, Ustadz/ustadzah se-Yayasan Al Amin, serta tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Acara diawali dengan pembukaan resmi, berlangsung dengan sambutan hangat dari Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Amin yang diwakili oleh Aminatus Salamah, S. Pd. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kesehatan dan higiene untuk mencegah penularan penyakit, khususnyaSScabies, yang sering terjadi di lingkungan santri.

“Pendidikan tentang kesehatan dan kebersihan sangat penting untuk kepentingan bersama, terutama bagi santri kita. Lingkungan yang bersih memainkan peran krusial dalam menjaga Kesehatan”, mengawali sambutannya.

“Dengan harapan bahwa santri dapat menerapkan dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang hal ini, kami berusaha agar mereka dapat melaksanakan prinsip-prinsip kebersihan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari”, lanjutnya.

Sambutan juga disampaikan oleh perwakilan tim pengabdian masyarakat Universitas Airlangga yaitu Mahasiswa S3 Kesehatan Masyarakat, Babucara Jassey yang berasal dari Gambia, Afrika Barat yang menjelaskan tujuan dan manfaat kegiatan ini bagi santri.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap santri dapat memahami lebih dalam mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Kami ingin menekankan bahwa banyak penyakit, terutama Scabies, dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat”, ungkapnya.

Setelah kedua sambutan selesai, kegiatan berlanjut dengan pemberian pretest untuk mengukur pengetahuan awal peserta mengenai higiene dan sanitasi.

Materi pendidikan diawali dengan sesi pertama yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ririh Yudhastuti, drh., M.Sc., yang membahas tentang higiene perorangan. Dalam penyampaian materinya, beliau menjelaskan berbagai cara menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penyakit kulit termasuk Scabies.

Dia menegaskan, “personal higiene sangat penting untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan, khususnya Scabies. Scabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes Scabiei yang menimbulkan gatal parah dan ruam, terutama di area tubuh tertentu”.

Mengakhiri materinya ia menegaskan, “Penyebaran Scabies dapat terjadi melalui penggunaan bersama barang-barang pribadi seperti sabun, handuk, dan pakaian. Pencegahan penyakit ini menekankan pada perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci rambut, mandi, menggosok gigi, dan mencuci tangan dengan baik”.

Sesi berikutnya membahas sanitasi sekolah dan Pondok Pesantren yang disampaikan oleh Dr. Retno Adriyani, ST., M. Kes. Dalam pemaparan ini, peserta diajak untuk memahami pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat sebagai bagian dari pencegahan penyakit.

Dr. Retno Adriyani, ST., M. Kes., menjelaskan bahwa Sanitasi Lingkungan di sekolah dan pondok pesantren adalah untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit menular dan meningkatkan kenyamanan serta efektivitas belajar Siswa dan Santri.

“Sanitasi meliputi komponen seperti kebersihan asrama, sanitasi dapur dan makanan, serta fasilitas sanitasi seperti kamar mandi, toilet, pembuangan sampah, dan penyediaan air bersih. Pemeliharaan sanitasi yang baik juga melibatkan kebersihan personal, pengelolaan limbah, dan penanganan makanan dengan benar”, terangnya.

Setelah sesi materi selesai, acara dilanjutkan dengan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang didemonstrasikan oleh mahasiswa S2 Kesehatan Lingkungan, Mhd. Izzan Naser dan Arifqah Dhia Ulhaq. Demonstrasi ini memberikan pengetahuan praktis kepada santri tentang cara mencuci tangan yang benar untuk mencegah penyebaran penyakit.

“Dengan diadakannya demonstrasi praktik langkah-langkah mencuci tangan secara langsung, kami ingin memastikan setiap santri dapat mempraktikkan cara mencuci tangan yang baik dan benar,” ujar Arifqah Dhiya Ulhaq dan Mhd.Izzan Naser dengan penuh semangat.

Acara diakhiri dengan diskusi interaktif dan sesi tanya jawab, di mana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan topik yang telah disampaikan. Sebagai apresiasi, hadiah diberikan kepada peserta yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan.

Kegiatan ini ditutup dengan pelaksanaan posttest untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti acara.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi santri Pondok Pesantren Al Amin, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan melalui higiene perorangan dan sanitasi lingkungan.

Pondok Pesantren Al Amin berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan serupa demi kesehatan dan kesejahteraan santri.

Reporter: Winarto