Pesan Sekjen IGI Pusat dalam Pelantikan IGI Kabupaten Lamongan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Sukses Pelantikan Pengurus IGI Kabupaten Lamongan Masa Bakti 2023-2028 yang bertempat di ruang pertemuan Universitas Islam Lamongan (Unisla), Sabtu (6/7/2024). Ketua Pengurus Wilayah IGI Jawa Timur (Sukari, SPd MPd) memimpin langsung prosesi pelantikan tersebut.

Pelantikan Pengurus IGI Lamongan dihadiri Rektor Unisla, Plt Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lamongan, Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Pengurus IGI Pusat dan Ketua IGI Jatim, dan anggota IGI Lamongan, serta undangan instansi yang terkait.

Pasca melantik Sukari, SPd MPd, menyampaikan dalam sambutan singkat, “Saya berharap agar pengurus IGI Kabupaten Lamongan yang telah dilantik dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus. Di samping itu, sebagai salah satu bentuk panggilan dan pengabdian,” jelasnya.

Sedangkan Hibatun Wafiroh, MPd (Sekretaris Jenderal IGI), berpesan dan mengingatkan dalam sambutannya, “Guru ada 4 kategori, di antaranya: ada guru yang pintar dan mau berbagi, ada guru pintar tetapi pelit berbagi, ada guru yang tidak pintar tapi mau belajar, dan ada guru yang tidak pintar tetapi tidak mau belajar,” pesannya.

Wanita berdarah santri asal Rembang, menjelaskan bahwa di IGI ada dua kategori guru, yaitu; guru yang pintar mau berbagi dan guru yang tidak pintar tetapi mau belajar. Di sinilah akan terjadi proses take and give sehingga akan terjadi proses Sharing And Growing Together sebagaimana motto IGI.

“Contoh dalam pelatihan hari ini (6/7/2024) IGI Lamongan berbagi dengan mengadakan Diklat Menyusun Modul Ajar Berbasis AI (Artificial Intelligence), kita belajar merencanakan pembelajaran menggunakan Canva AI. Kegiatan ini adalah hal yang bagus sekali dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan,” jelasnya.

“Pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah satu cara membawa siswa belajar dalam kondisi bahagia. Namun kita harus ingat bahwa pembelajaran dengan teknologi baru bagian dari strategi. Masih banyak indikator menyenangkan lain yang perlu kita penuhi, itulah pentingnya guru perlu untuk terus belajar,” pungkasnya.

“Sebagaimana prinsip guru yang tergabung dengan IGI, mereka pantang mengajar jika tidak belajar. Maka IGI siap memfasilitasi bapak/Ibu guru untuk terus belajar. Ada berbagai macam canal pelatihan di IGI yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan pengembangan kompetensi guru,” kata Kepala SMP Negeri 2 Kedungpring.

Selanjutnya Bu Wafi, demikian panggilan akrabnya menjelaskan, “kita sebagai guru seharusnya untuk senantiasa memperhatikan perasaan siswa. Selama ini banyak guru yang menuntut siswa-siswi telah berusaha membahagiakan orangtua atau gurunya. Tetapi kita lupa tentang perasaan mereka, apakah anak-anak (siswa) tersebut bahagia atau tidak? Mari kita perhatikan mereka dari sisi psikologisnya juga.

Reporter: Efendy