Mempererat Tali Silaturrahim, Menguatkan Rasa Kekeluargaan, SMP Negeri 3 Babat Gelar Halal bi Halal

Dengarkan beritanya .

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Di era digital dewasa ini gelaran halal bi halal menjadi sagat penting. Pasalnya, budaya saling berkunjung ke kerabat dan/atau sahabat semakin tersekat dengan hadirnya teknologi yang berada di genggaman setiap orang. Silaturahim yang biasanya dilakukan dengan cara berkunjung ke rumah-rumah semakin memudar dan berubah menjadi silaturrahim lewat dunia maya melalui benda yang berada di genggaman. Termasuk anak-anak juga sampai tidak sempat berkunjung ke rumah Ibu/Bapak guru meskipun sekampung. Hal tersebut diungkapkan kepala SMP Negeri 3 Babat, saat apel hari pertama pasca libur sekitar hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, Kamis, (18/04/2024). Apel pagi tersebut sekaligus dimanfaat sebagai sarana halal-bihalal seluruh GTK dengan peserta didik. Mewakili seluruh guru dan tenaga kependidikan kepala sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada peserta didik. Demikian pula bila anak-anak sempat membuat kesal Ibu/Bapak guru, insyaallah Ibu/Bapak guru sudah memaafkannya.

Sehari sebelumnya seluruh Guru dan tenaga kependidikan juga menyelenggarakan Halal bi Halal di kediaman kepala sekolah. Halal bihalal dengan menghadirkan sejumlah kerabat dan/atau sahabat menjadi dalam satu waktu dan satu tempat menjadi sangat sangat urgen. Hal tersebut juga menjadi motivasi bagi keluarga besar SMP Negeri 3 Babat menggelar kegiatan Halal bihalal. SMP Negeri 3 Babat melaksanakan gelaran Halal bi halal secara rutin sejak tahun 1986. Pada Idul Fitri 1445 Hijriyah saat ini, Halal bi halal digelar di rumah Kepala Sekolah.

Pantauan awak LintasJatimNews.com, acara dikemas secara sederhana santai dan lesehan di halaman kediaman Kepala Sekolah. Acara dipandu oleh Imam Agus, S.Pd., M.Pd, Guru Bahasa Indonesia yang sudah terbiasa menjadi MC dan juga piawai berbahasa Jawa. Diawali dengan lantunan ayat suci Alquran yang dibawakan oleh Ziana Fairuszatin Bisri yang akrab dipanggil Zizi siswa kelas II MI, keponakan tuan rumah. Disusul sambutan perwakilan GTK oleh Bapak Qoirun Naim, sambutan Kepala sekolah yang sekaligus tuan rumah, tausiyah halal bi halah oleh Ustadz Masroin, M.A. dan ditutup dengan doa oleh Ustad Mulyo Wardoyo dilanjutkan ramah tamah.

Qoirun Naim, Guru IPA yang didaulat memberikan sambutan mewakili Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) SMP Negeri 3 Babat menyampaikan ucapan tahniah dan doa Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, taqobbalallahu minna waminkum, taqobbal ya kariim. Mewakili Guru dan tenaga kependidikan Naim menyampaikan permohonan maaf kepala kepala sekolah, bila ada salah dan khilaf selama yang dilakukan oleh dirinya dan rekan-rekan guru dan tenaga kependidikan. Naim juga mengajak setelah haru Raya Idul Fitri, kinerja dan pelayanan terhadap peserta didik harus ditingkatkan, sejalan dengan makna makna syawal yang berarti bulan peningkatan.

Sementara itu Kepala SMP Negeri 3 Babat, Muhammad Said, S.Pd., M.Pd. yang sekaligus sebagai tuan rumah juga menyampaikan tahniyah dan doa serta serta permohonan maaf. Memasuki penan kedua bulan syawal masih terasa suasana idul fitri, saya sampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, taqobbalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin. Sebagai kepala sekolah, meskipun baru empat bulanan berinteraksi dengan Ibu/Bapak Guru dan Tenaga Kependidikan, baik sengaja maupun tidak disengaja tidak akan terlepas dari salah maupun khilaf yang mungkin membuat kurang nyaman atau bahkan menjadikan sakit hati, maka kesempatan yang baik ini tentu tidak kata yang patut saya sampaikan kecuali ungkapan permohonan maaf yang setulus-tulusnya dan sebaliknya jika ada sikap tindak tanduk Ibu/Bapak GTK yang kurang nyaman bagi saya, insyaallah juga sudah saya maafkan. Saat ini menjadi kosong – kosong (0 – 0). Semoga amal ibadah kita di bulan Ramadhan merupakan amal ibadah yang diridhoi Allah SWT, serta mendapatkan pengampunan-Nya sehingga saat ini kita menjadi suci seperti bayi yang baru lahir.

Lebih lanjut Said mengungkapkan, halal bi halal seperti ini sangat urgen karena untuk berkunjung ke masing rumah satu sama lain tentu akan membutuhkan waktu. Dengan cara dihadirkan dalam satu waktu dan satu tempat bisa kila lakukan untuk saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan. Selain itu bisa kita gunakan untuk berbagi informasi terkait tugas kedinasan.

Halal bi Halal lebih bermakna dengan tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Masroin, M.A. Mengawali tausiyahnya, Masroin mengungkapkan makna filosofi ketupat dan lepet. Hal itu disampaikan karena ada tradisi di Indonesia terutama di Jawa, tradisi hari raya ketupat. Masroin mengungkapkan bahwa secara filosofis, ketupat mempunyai arti mengakui kesalahan. Sementara lepet (makanan yang dibuat dari ketan dan kelapa parut serta garam) berarti luput atau kesalahan. Kupat kosa kata Bahasa Jawa yang artinya ngukuhna barang kang lepat, nyuwun ngapura (ketupat berarti mengakui kesalahan atau mengaku salah, dan minta maaf). Lepet berarti luput (salah)

Membuat ketupat dan lepet sebagai sebuah tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun. Sebagian masyarakat Jawa berkeyakinan, Lebaran Ketupat dirayakan untuk mendoakan para bayi yang sudah meninggal. Hal tersebut merupakan adat dan tradisi setiap tanggal 8 Syawal. Selain untuk merayakan setelah puasa Syawal, juga menjadi lebarannya bayi. Karena yang sukses beribadah di bulan Ramadhan, menjadi suci seperti bayi yang baru lahir.

Tepat pukul 09.00 rombongan keluarga besar SMP Negeri 3 Babat secara bergelombang hadir di kediaman kepala sekolah. Di sela-sela menunggu hadirnya rombongan yang lain sebelum acara resmi dimulai, dihibur lagu-lagu karaoke yang dibawakan oleh GTK yang punya talenta tarik suara.

Tepat pukul 10.00 acara resmi dimulai dan berakhir pada pukul 11.30 diakhiri dengan ramah tamah dan makan siang serta salat berjamaah di masjid dekat kediaman kepala sekolah.

Reporter M. Said