SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya Bersih Tanpa Narkoba

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Pergerakan Anti Narpza (PANNA) Jatim bersama SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya, menggelar sosialisasi anti narkoba dan penyuluhan bahanya narkoba bagi generasi muda bangsa.

Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (20/07/2023), pukul 08:00 WIB sampai selesai, di Aula sekolah SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya, Jl. Polisi Istimewa No.7, Kelurahan Keputran, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur 60265.

Dani Lesmana, ST., SE. selaku ketua PANNA DPW Jatim, memberikan keterangan bahwa, kegiatan hari ini berupa penyuluhan terkait P4GN atau Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika.

Pria yang akrab disapa Oscar ini juga memberikan penuturan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi edukasi pada para pelajar khususnya generasi muda agar mereka tidak terjerumus dalam peredaran gelap narkoba dan Jatim bebas dari narkoba.

Maka PANNA DPW Jatim akan semangat dan gencar melakukan sosialisasi anti narkoba, ke instansi dan sekolah-sekolah, termasuk langsung ke masyarakat khususnya, ungkap Oscar.

Dalam kegiatan ini dihadiri juga oleh Dr. H. Rasio, M.Si. selaku Dewan Pembina Panna Jatim, dengan memberikan motivasi kepada para pelajar untuk menjauh dan menghindari bahayanya Narkoba.

Harapan kami kepada generasi muda penerus bangsa, anak didik SMAK St.Louis supaya menghindar dan menjauh dari penggunaan Narkoba, tutur Rasio.

Dra. Sri Wahjoeni Hadi S. selaku kepala sekolah SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya, memberi dukungan dan support, selain memberikan edukasi dan penyuluhan, kami juga tinggal hitung hari untuk lakukan tes urine secara kondusif pada anak didik kami.

Setya Nugroho, S.Pd. selaku kesiswaan beserta staff guru SMK Katolik St.Louis 1 Surabaya, menyatakan senang dengan adanya kegiatan ini dalam menyambut peserta didik baru, MPLS juga menjadi salah satu kegiatan untuk pengenalan bagi pelajar mengenai aktivitas, lingkungan, hingga sarana dan prasarana sekolah.

Didalam setiap giat, kami juga selalu melakukan kegiatan antisipatif terhadap anak didik tentang peredaran narkoba, yakni dengan penyuluhan oleh PANNA Jatim.

Kegiatan kali ini sangat luar biasa, karena dibarengi dengan salah satu langkah pencegahan bahanya narkoba, kami berharap, agar ke depannya kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan secara berskala dan menjadi program rutin di sekolah SMK Katolik St.Louis 1 Surabaya, tegasnya.

Supri selaku anggota PANNA Jatim menyampaikan, bahwa tes urine sangat penting untuk di lakukan, sebagai salah satu upaya deteksi dini adanya kandungan narkoba dalam tubuh.

Disamping penyuluhan, tes urine merupakan upaya sekolah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba, selain itu, tes urine juga menjadi salah satu shock teraphy bagi siswa, agar menjauh dari narkoba, ungkap Supri.

Lanjut Setya Nugroho, S.Pd. menyampaikan, Apa itu MPLS? Istilah ini rupanya masih menjadi salah satu pertanyaan di kalangan pelajar dan orang tua murid. MPLS adalah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. MPLS merupakan program penyambutan peserta didik baru yang dilakukan dari pihak sekolah dan diterapkan pada awal tahun ajaran pendidikan.

Selain menyambut peserta didik, MPLS juga menjadi kegiatan pengenalan bagi pelajar mengenai aktivitas, lingkungan, hingga sarana dan prasarana sekolah.

MPLS merupakan pengganti untuk istilah Masa Orientasi Siswa (MOS). MPLS diterapkan mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).

Kegiatan MPLS, Berikut beberapa kegiatan MPLS seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

• Pengenalan program sekolah.
• Pengenalan cara belajar di sekolah.
• Pengenalan konsep diri.
• Pembinaan awal kultur sekolah.
• Pengenalan sarana dan prasarana sekolah.

Tujuan MPLS untuk mengenali potensi peserta didik baru, melalui formulir profil peserta didik yang terdiri dari identitas, riwayat kesehatan, potensi atau bakat, sifat atau perilaku, dan profil orang tua atau wali. Serta menumbuhkan motivasi, semangat belajar dan cara belajar efektif untuk peserta didik.

Juga untuk menumbuhkan perilaku positif, jujur, mandiri, menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, disiplin, serta hidup bersih dan sehat. Membantu peserta didik untuk bisa beradaptasi dengan aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Mengembangkan interaksi positif antarpeserta didik dan warga sekolah lainnya.

Kepala sekolah bertanggungjawab penuh atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pengenalan lingkungan.

Waktu pelaksanaan MPLS dilakukan pada minggu pertama awal tahun ajaran baru. MPLS dilaksanakan pada hari sekolah dan jam pelajaran dalam jangka waktu paling lama tiga hari, pungkasnya.

Reporter : CakBAS.