Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim Hadiri Purnasiswa Terpadu MTsM 2 dan SMPM 14 Ponpes Karangasem Paciran, Begini Pesan-pesannya

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr. Khozin, M.Si. menghadiri dan memberikan tausiyah pendidikan dalam acara wisuda Purnasiswa terpadu MTs Muhammadiyah 2 dan SMP Muhammadiyah 24 Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, Ahad, (14/05/2023)

Ditemui awak Lintasjatimnews.com, Milazul Faidah, S.Ag. menuturkan bahwa MTs Muhammadiyah 2 tahun pelajaran 2022/2023 mewisuda atau melepas 183 siswa kelas 9 sedangkan SMP Muhammadiya 14 yang dipimpin Ali Efendi S.Pd., M.Pd. melepas 134 siswa kelas 9.

Sekretaris Majelis Dikdasmen PD Muhammadiyah Lamongan yang hadir dalam acara tersebut saat ditemui awak lintasjatimnews.com menyampaikan harapannya agar anak-anak yang sudah dinyatakan tamat atau lulus dari MTs dan SMP Muhammadiyah itu tetap bisa melanjutkan di MA, SMA atau SMK Muhammadiyah dan tetap mondok di ponpes karangasem agar bekal dan kapasitas keilmuan agamanya berkelanjutan sehingga keluar dari pondok bisa menjadi mubaligh dan mubalighot, yang siap menebarkan Islam berkemajuan melalui persyarikatan Muhammadiyah.

Rangkaian acara resepsi/wisuda purnasiswa diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Sang Surya, dan Mars Santri Ponpes Karangasem, sambutan-sambutan, dan tausiyah atau ceramah pendidikan oleh Ketua Majeleis Dikdasmen PWM Jawa Timur.

Resepsi purnasiswa terpadu tahun pelajaran 2022/2023 terasa Istimewa karena dihadiri langsung Ketua Majelis Dkdasmen PWM Jatim, Dr. Khozin, M.Si., Ketua PDM Gresik, H.M. Thoha Mahsun, S.Ag., M.Pd.I yang sekaligus sebagai wali santri, K.H. Drs. Hakam Mubarok Lc., M.Pd., Pimpinan Ponpes Karangasem, dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Lamongan, serta sejumlah pejabat Pimpinan Cabang Muhammadiyah Paciran.

Dalam sambutannya, Khozin yang juga alumni Ponpes Karangasem Paciiran menyampaikan pesan-pesanya yang ditujukan kepada orang tuan wali santri, santri atau siswa yang dilepas, juga para stake holder MTs dan SMP Muhammadiyah serta Ponpes Karangasem Paciran.

Berikut ringkasan sambutan yang sempat direkam oleh awak lintasjatimnews.com.

Khozin membuka tausiyah dengan mengingatkan kepada para orang tua, “Kewajiban orang tua kepada anak setelah memberi nama dan mengkhitankan anak yang laki-laki, kewajiban berikutnya adalah memberikan pendidikan terbaik bagi putra-putrinya. Pendidikan bagi anak itu sangat penting, karena anak suatu saat bisa menjadi musuh bagi orang tua. Hal tersebut sudah disebutkan di dalam Alqur’an Surat At-Taghobun ayat 15 yang artinya “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”.

“Anak bisa menjadi penghalang bagi orang tua dalam membela agama Allah, bahkan bisa menjadi penghalang bagi orang tua untuk masuk surga. Oleh karena itu tepat kiranya pilihan Ibu/Bapak menitipkan putra-putrinya di ponpes Karangasem Paciran ini. Karena pendidikan di ponpes menitikberatkan pada pendidikan agama dan akhlak,” papar Khozin.

Selanjutnya Khozin memberikan nasihat dan motivasi pada para siswa yang akan dilepas, “Setelah dinyatakan tamat atau lulus dari SMP atau MTs Muhammadiyah ini, kalian hanya punya satu pilihan yaitu melanjutkan ke jenjang sekolah menengah, baik menengah umum (akademik) maupun menengah kejuruan (vokasi). Jika ke menengah umum, orientasinya adalah menjadi sarjana akademik, bisa bidang IPA, IPS, Teknik, atau kedokteran. Jika ke teknik atau kedokteran harus menambah pendidikan profesi, termasuk jika ingin jadi guru, harus menambah satu tahun untuk mengikuti pendidikan profesi guru.”

“Jika melanjutkan ke kejuruan maka pilihannya SMK. Setelah lulus SMK bisa langsung bekerja bisa juga melanjutkan ke perguruan tinggi D4 mempelajari ilmu terapan dan bisa menjadi sarjana terapan bahkan juga sampai magister terapan.” lanjut Khozin, yang saat ini juga menjabat Dekan PAI UMM.

“Saat ini anak-anak harus memiliki mimpi, memiliki cita-cita, dan kemauan yang kuat. Mulai saat ini, anak-anak harus selalu menjaga kegigihan, kerja keras dalam berusaha, dan pantang menyerah; selalu optimis menatap masa depan yang lebih baik dan siap menyambut perubahan.

Dalam hidup ini tidak ada yang gratis untuk mencapai keberhasilan “nothinng is free, nothing is easy (tidak ada yang gratis dan tidak ada yang mudah.” jelas Khozin yang juga kelahiran Laren, Lamongan

Lebih lanjut Khozin memotivasi para siswa, “Anak-anak harus mempunyai harapan yang lebih baik. Anak-nakak harus punya mimpi bahwa hidup kalian harus jauh lebih baik dari kedua orang tua kalian. Kepintaran anak-anak harus jauh lebih baik dan lebih tinggi dari pada para gurunya dan orang tuanya.”

“Saat ini adalah era desrupsi, era perubahan yang tidak menentu, maka anak-anak harus menatap masa depan dengan membekali ilmu dan kemampuan berdaptasi atau menyesuaikan diri. Di era desrupsi yang diikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang luar biasa cepat. Oleh karena itu anak-anak harus dibiasakan memafaatkan tenologi sejak dini. Jika ada larangan tidak boleh membawa HP di pondok, pondok harus menyiapkan laboratorium komputer yang cukup untuk bisa dimanfaatkan anak-anak saat-saat waktu di luar kegiatan mengajinya. Jangan sampai keluar dari pondok anak-anak menjadi gaptek.”

Resepsi yang dihadiri seribuan orang yang terdiri dari 317 wali santri, 317 santri yang diwisuda, seluruh dewan guru dan tenaga kependidikan MTsM 2 dan SMPM14, serta undangan lainnya, dimulai pukul 07.30 berakhir tepat pada puku 12.00 berlangsung khidmat.

Reporter; M. Said