Menikimati Makanan Khas Palu, Kaki Lembu Donggala (KALEDO)

Listen to this article

PALU lintasjatimnews – “Anda Belum Dikatakan Datang Ke Kota Palu, Jika Belum Menikmati Masakan Tokaili” tulisan dari iklan restoran tersebut, terpampang jelas di salah satu sudut perempatan kota Palu

Iklan promosi kuliner dari salah satu restoran di kota tersebut seolah – olah mewajibkan orang yang baru menginjakkan kakinya di Bumi Tadulako, untuk mencicipi masakan khas suku Kaili (suku asli Sulawesi Tengah). Mungkin memang ada benarnya, tidak afdol rasanya jika kita berkunjung ke daerah yang baru dikunjungi, lantas tidak mencicipi kuliner khas daerah tersebut.

Kota Palu adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, dengan luas wilayah kurang lebih 395 km persegi, berada di wilayah geografis yang dikelilingi pegunungan dan berbatasan langsung dengan perairan Teluk Palu.

Namun jangan heran, meskipun di kelilingi pegunungan dan dataran tinggi, cuaca di Kota Palu cukup panas, karena wilayah kota tersebut berada di bawah garis khatulistiwa.

Ngomongin masalah kuliner, sama seperti kebanyakan kota di wilayah pulau Sulawesi lainnya, kuliner di Kota Palu didominasi dengan kuliner masakan seafood.

Ketersediaan ikan laut yang melimpah mempengaruhi jenis kuliner dikota tersebut, mulai dari masakan ikan laut, cumi, kerang hingga lobster. Namun ada satu kuliner khas kota Palu yang selalu di buru oleh para traveller. Nama masakan tersebut adalah “Kaledo”.

Kaledo adalah masakan yang berasal dari daging dan tulang kaki sapi, Kaledo merupakan singkatan dari Kaki Lembu Donggala, maksudnya, daging yang di masak untuk membuat Kaledo, khusus dari daging sapi yang berasal dari wilayah Kabupaten Donggala yang merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah.

Umumnya, Kaledo disajikan dengan Ubi Kayu atau singkong rebus, disajikan dengan kuah yang sedikit berwarna pekat dengan taburan daun bawang dan bawang goreng.

Cara makannya pun sedikit unik, karena jika biasanya kita memakai sendok dan garpu, maka saat menikmati Kaledo kita juga diberikan pipet atau sedotan yang digunakan untuk menghisap sumsum yang berada di tengah tulang, menikmati Kaledo terasa lebih nendang jika dinikmati saat hujan atau cuaca dingin, karena rasa pedas dari bumbu rempah mampu menghangatkan badan.

Satu porsi Kaledo di jual berbeda, untuk Kaledo tanpa tulang harganya Rp. 25.000/porsi, dan Rp. 50.000/porsi untuk Kaledo Stereo, disebut Stereo karena terdapat tulang dan cara makannya dipegang menggunakan dua tangan.

Selain itu, jika anda berkunjung ke kota tersebut, jangan lupa membeli oleh oleh khas lainnya, salah satu oleh-oleh yang terkenal adalah Bawang Goreng.

Bawang Goreng dari kota Palu terkenal mempunyai rasa yang lebih enak dan gurih jika dibandingkan bawang goreng dari daerah lain.

Reporter Belly sabara