Temuan Kapal Van Der Wijck Disampaikan Dirjen Kebudayaan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews – Temuan kapal Van Der Wijck yang tenggelam di sekitar perairan Brondong pada tahun 1936. Berdasarkan survei arkeologi bawah air yang dilakukan oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Penemuan ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kepada Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Rabu 3/11/2021

Bupati Yuhronur Efendi melakukan diskusi ringan bersama Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Pada saat Sarasehan Jalur Rempah Titik Simpul Jawa Timur di Mojokerto. Ia menyampaikan terkait temuan kapal tenggelam di perairan Brondong yang diduga kuat merupakan bangkai Kapal Van Der Wijck.

Berdasarkan penuturan masyarakat nelayan di sekitar perairan Blimbing – Brondong dan keberadaan Monumen Tugu Peringatan Kapal Van Der Wijck. Diperkirakan Kapal Van Der Wijck karam di sekitaran perairan tersebut.

“Untuk menemukan bukti konkritnya secara ilmu pengetahuan hal tersebut terus kami kaji. Sehingga akhirnya survei arkeologi bawah air menemukan bahwa benar ada bangkai kapal karam dititik lokasi yang sudah kami duga tempat tenggelamnya Kapal Van Der Wijck,” terang Yuhronur Efendi

Lanjutnya, setelah diambil beberapa foto bangkai kapal dari survey arkeologi bawah air. Saat ini masih dilakukan tahap identifikasi untuk mencocokkan bagian-bagian dengan gambar asli kapal Van Der Wijck. 

Bupati Lamongan meminta support dan dukungan dari Kemendikbud agar temuan ini dapat ditindaklanjuti. Beliau juga berharap kedepannya temuan tersebut dapat dijadikan aset nasional.

“Kami mohon support dan dukungan dari Pak Hilmar Farid untuk dikordinasikan dengan Kemendikbud agar temuan ini dapat ditindaklanjuti. Jika benar terbukti bahwa kapal karam tersebut adalah Van Der Wicjk, saya berharap ini dapat dijadikan aset nasional,” ungkap Bupati Lamongan ini

Hal tersebut direspon baik oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid. Menurutnya oleh Kementerian, ini akan ditindaklanjuti.

“Terkait temuan ini akan kami meninindaklanjuti dengan melaksanakan rapat koordinasi bersama lintas sektor. Hal ini dimaksudkan untuk dapat menentukan road map, penanganan, dan pengembangan hasil dari temuan tersebut,” pungkas Dirjen Kebudayaan ini  

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di sekitar perairan Brondong telah dibukukan juga oleh Hamka dalam salah satu novelnya yang terbit pada tahun 1938 sebagai cerita bersambung dalam rubrik “Feuilleton” majalah Pedoman Masyarakat.(Fathurrahim Syuhadi)