Kader BIKKSA PDA Lamongan Mengikuti Pelatihan Konseling Umla

Listen to this article

LAMONGAN (lintasjatimnews) – Sebanyak 31 Kader BIKKSA (Biro Informasi Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah) Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Lamongan mengikuti pelatihan konseling di Umla, 9/10/ 2021

Asrohah, MPd Sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan mengatakan bahwa kader BIKKSA dipandang perlu mengikuti pelatihan konseling

“Sebagai kader, peran BIKKSA dalan Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah mempunyai posisi yang strategis”, jelasnya

Asrohah menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama PD Aisyiyah Lamongan dengan Pengabdian Kepada Masyarakat Umla yang dilakukan oleh dosennya”, jelasnya

Tema pelatihan konseling bagi kader BIKKSA ini adalah meningkatkan ketrampilan problem solving di Kabupaten Lamongan

Hadir sebagai narasumber Moh. Saifuddin, S.Kep., Ns., S.Psi., M.Kes. yang juga dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla)

Materi pelatihan meliputi ketrampilan wawancara, mendengar aktif, empati, observasi, paraphrase, dan problem solving. 

Peserta ini dilatih untuk melakukan konseling sehingga mampu menjadi konselor yang baik. Mampu juga melakukan problem solving. 

Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Umla Dian Nurafifah, S.Si.T., M.Kes memberikan gambaran kegiatan.

Acara dilaksanakan dengan pemberian materi dan dilanjutkan praktik konseling dengan sesama peserta.

Dian menambahkan, supaya pelatihan ini dapat memberikan gambaran kepada kader sebagai konselor di masyarakat. Tentu cara berkomunikasi dan melakukan konseling kepada masyarakat perlu dimiliki.

“Sehingga tujuan untuk membantu memecahkan masalah (problem solving) dapat dicapai dengan baik”, jelasnya

Pada akhir sesi materi peserta mempraktikkan cara melakukan konseling dengan didampingi fasilitator. 

Salah satu peserta pelatihan Juwariyah dari Kalitengah mengungkapkan kalau pelatihan ini sangat bermanfaat

“Pelatihan ini sangat bermanfaat karena menjadi bekal bagi para kader dalam melakukan konseling. Sehingga dapat menggali dan memecahkan masalah”, pungkasnya (Fathurrahim Syuhadi)