SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberangkatkan kapal kemanusiaan dari Terminal Berlian, Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Sabtu siang (30/1/2021).
Kapal itu mengangkut bantuan pangan dan logistik sebanyak 1000 ton, yang ditujukan kepada korban banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kalimantan Selatan. Tidak hanya membawa bantuan saja, kapal tersebut merupakan simbol solidaritas Bangsa Indonesia.
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, jajaran Kodam V Brawijaya, Marzuki Ali, Ketua Umum YP3I, serta pihak pihak terkait lainnya.
Ahyudin, Ketua Dewan Pembina ACT Pusat, mengatakan, penanganan bencana alam membutuhkan beberapa fase. Yakni, fas emergency sampai fase rekonstruksi. Pada fase emergency, pemerintah melalui bnpb menentukan kondisi di sekitar lokasi bencana, biasanya satu atau dua bulan.
“Bantuan yang kami berikan bersifat dominan pangan dan medis. Bencana ini sudah terjadi hampir 3 minggu. Saya berharap, bisa diterima baik yang di dalam lokasi maupun di luar lokasi yang terdampak,” ujarnya.
Ahyudin juga menyatakan, Rabu depan pihaknya mulai program recovery. Dengan cara menyiapkan hunian yang bisa menjamin kehidupan para pengungsi supaya lebih sehat dan kuat. Jika di tenda terus, bisa terjangkit banyak penyakit.
“Kami membangun rumah sederhana atau shelter. Tujuannya menampung korban sampai pemerintah merealisasikan bantuannya,” ungkapnya.
Kemudian, kata Ahyudi,akan dilanjutkan kegiatan rehabilitasi ekonomi. Menurutnya, aktivitas tersebut sudah dimulai 2 hari yang lalu. Para pedagang kecil perlahan lahan bangkit.
“Kami sudah kenal lama bu Khofifah sejak menjabat sebagai menteri sosial. Beliau selalu mensupport atau mendukung kegiatan kegiatan sosial maupun kemanusiaan,” tuntas Ahyudin. (Ramadhani)