Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan Malam Tahun Baru

Listen to this article

SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bersama instansi terkait berharap perayaan malam tahun baru dan pasca libur panjang nanti tidak ada peningkatan kasus Covid-19. 

Sejumlah persiapan pengamanan jelang malam perayaan Tahun Baru dan pasca libur panjang sudah ditetapkan. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, dalam rangka persiapan pengamanan jelang malam perayaan Tahun Baru 2021 bersama TNI dan Polri, Nantinya akan ada filterisasi di delapan titik batas kota. Selain itu, juga disiapkan 10 tempat swab hunter.

Delapan titik pos pengawasan itu tersebar di beberapa wilayah perbatasan Kota Surabaya. Yakni, Pakal, Terminal Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karang Pilang, Bundaran Waru (Cito), Gunung Anyar (Merr) dan Jembatan Suramadu. 

“Makanya untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul kami matangkan,” ungkap dia, dalam keterangan pers, Selasa (29/12/2020)

Menurut Whisnu, filterisasi di pos perbatasan pintu masuk Kota Surabaya pada tanggal 31 Desember nanti, akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. Nantinya warga luar kota yang tidak ada kepentingan mendesak, diimbau untuk tidak masuk ke Surabaya. 

“Seluruh aktivitas kegiatan di Surabaya juga harus selesai pukul 8 malam,” katanya.

Untuk meningkatkan pengawasan saat malam Tahun Baru, 31 kecamatan Surabaya bersama instansi terkait juga bakal menggelar razia serentak. Sasarannya adalah seluruh tempat yang masih melakukan aktivitas kegiatan di atas pukul 20.00 WIB. 

“Jadi seluruh kecamatan dan kelurahan juga dilibatkan untuk merazia tempat-tempat yang masih melakukan kegiatan itu selesai jam 8 malam,” papar dia.

Whisnu juga menyebut, Pemkot Surabaya juga menyiapkan 10 titik lokasi swab hunter. Bagi warga yang akan keluar masuk ke Kota Surabaya dan dinilai perlu dilakukan swab, maka akan diarahkan ke lokasi itu.

“Kalau memang harus diswab kami siapkan di 10 titik swab hunter. Jadi tidak semua yang masuk itu diswab. Jadi cuma filterisasi bagi yang diperbolehkan keluar masuk Surabaya,” terang dia.

Di samping itu, pemantauan juga dilakukan kepada para penghuni hotel di Surabaya. Pihaknya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pengelola atau pemilik hotel agar melaporkan hasil swab para penghuninya. “Akan ada pemantauan juga di sana (hotel),” kata dia. (Ramadhani)

Tinggalkan Balasan