Kolaborasi Mahasiswa Mesin dan Elektro FT-UB Berhasil Ubah Limbah Panas Pabrik Gula Menjadi Energi Listrik Dan Air Bersih

Listen to this article

MALANG (lintasjatimnews.com) – Tim dari mahasiswa Fakultas Teknik dan Kedokteran berhasil menciptakan sebuah konsep mesin yang dapat merubah limbah panas pabrik gula menjadi energi listrik dan air bersih. Tim ini telah melakukan riset sejak bulan Agustus hingga September untuk menemukan sebuah sistem yang mampu mengonversi limbah panas pabrik gula menjadi energi listrik dan air bersih.(21/09/2020)

“Pengembangan teknologi ini sebenarnya sudah sejak tahun 2019 dan sudah pernah meraih penghargaan di Solo, namun masih banyak kekurangan  dalam teknologi ini sehingga tim selalu memperbarui konsep dan rancangan teknologi ini khususnya untuk dibawa ke ajang PIMNAS 2020,”  ujar Mudjib selaku ketua tim.

Dijelaskan oleh Mudjib bahwa timnya telah bekerja sama dengan PT Rajawali Nasional Indonesia Unit Pabrik Gula Krebet untuk mengembangkan teknologi ini. Latar belakang diciptakan teknologi ini dikarenakan banyaknya kalor dan limbah pabrik yang terbuang secara sia-sia, sehingga perlu adanya sebuah inovasi agar kalor dan limbah pabrik tersebut bisa menjadi sesuatu yang bernilai.Oleh karena itu, tim mahasiswa yang terdiri atas 5 orang ini menciptakan sebuah teknologi yang mampu mengonversi limbah panas pabrik gula menjadi energi listrik dan air bersih. Mudjib juga mengungkapkan bahwa teknologi ini sudah diuji melalui simulasi pemodelan dengan software simulasi dan berhasil didapatkan energi listrik sebesar 900 watt dalam waktu 70 menit.

Mudjib sebagai Mechanical Design and Simulation membuat inovasi ini bersama rekannya, Ihza Aulia Rahman dari Teknik Elektro 2018 sebagai Electrical Design and Simulation. Dibantu dengan dua anggota lain Hogi Syahputra dan Sifaul Masud sebagai administrasi dan urusan mitra, serta Sheila Saffana dari Fakultas Kedokteran sebagai managerial. Tim dibawah bimbingan Eka Maulana ST., MT., M.Eng., ini akan berjuang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIII November 2020 mendatang.

Tim yang biasa disebut LegiTechno ini sudah mendapatkan hak cipta dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual atas ciptaannya berupa buku panduan instalasi sistem serta telah mendaftarkan hak paten atas teknologi ini dan saat ini tengah menunggu pemeriksaan substansial hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.

“Kami berharap bahwa teknologi ini bisa bermanfaat bagi sekor industri dalam jangka waktu panjang karena membutuhkan studi investasi juga, selanjutnya kami juga berharap teknologi ini bisa untuk mengatasi beberapa permasalahan limbah yang ada di beberapa pabrik untuk mengatasi beberapa permasalahan limbah yang ada di beberapa pabrik menjadi limbah yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi,” ujar Mudjib. (Ahmad)

Tinggalkan Balasan