Ribuan Pekerja Seni Di Surabaya Demo Di Balai Kota, Massa Ancam Menginap Di Halaman Kantor

Listen to this article

SURABAYA (lintasjatimnews.com) -Sekitar 5000 massa yang tergabung dalam Aliansi Pekerja Seni Surabaya (APSS) menggeruduk Balai Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Rabu siang (12/8/2020). Mereka meminta Pemkot Surabaya segera mencabut Perwali Nomor 28 dan 33 tahun 2020, tentang mengadakan kegiatan keramaian ditengah pandemi Covid 19. 

Demo jilid dua ini merupakan luapan kekesalan para pekerja seni yang terdiri dari penyanyi, wedding organizer, persewaan sound system, orkes dangdut dan pemilik sanggar tari tradisional. Sebelumnya, para demonstran tidak mendapatkan tanggapan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan jajarannya.

Dalam aksi tersebut, massa berkumpul di depan gedung grahadi untuk menanti rekan seprofesinya. Tampak puluhan truk pick up lengkap dengan peralatan musik, dan sound system dinyalakan dalam volume yang kencang.

Alunan musik remix dan dangdut itu diputar dalam perjalanan melewati Gedung DPRD Kota Surabaya hingga berhenti di depan kantor Wali Kota. Tak heran, perhatian sejumlah pengguna jalan tertuju pada demonstran. Beruntung sudah ada petugas kepolisian yang mengawal long march dan mengatur lalu lintas.

Korlap unjuk rasa, Rochmad Amrullah, mengatakan, apabila wali kota dan dinas terkait tidak merealisasikan tuntutannya. Pihaknya mengancam akan bermalam sampai keinginan mereka benar benar terpenuhi.

“Kami ingin pemerintah cabut perwali 28 dan 33 tahun 2020. Serta, berikan ijin rekomendasi pelaksanaan hajatan dan hiburan serta pagelaran seni budaya,” ujarnya.

Rochmad juga menceritakan, Tanggal 29 Juni lalu, ia bersama rekan rekannya telah mendatangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim membahas SOP surat ijin hajatan dan hiburan.

“Kemudian tanggal 23 Juli kami sudah hearing dengan komisi A DPRD tingkat dua. Hasilnya, surat penyampaian kesepakatan bersama dengan ketua DPRD tingkat II,” jelasnya.

Namun, lanjut, Rochmad, tanggal 29 Juli, APSS masih menunggu keputusan dipertemukan dengan Wali Kota Surabaya pasca agenda hearing dengan Komisi D DPRD tingkat II.

“Bahkan sampai saat ini kami masih belum menerima jawaban dari mereka,” tuntasnya.(Ramadhani)

Tinggalkan Balasan