PKKS di SMP Negeri 1 Laren Berlangsung Penuh Keakraban, Santai, dan Serius

Listen to this article

LAMONGAN-lintasjatimnews.com – Bertempat di aula lantai 2 SMP Negeri 1 Laren, Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) di SMP Negeri 1 Laren berlangsung penuh keakraban, santai, dan serius, Selasa (07/11/2023).

Sesuai Jadwal yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan ada tiga pejabat yang mendapatkan tugas visitasi PKKS di SMP Negeri 1 Laren: satu orang dari unsur pejabat struktural dan dua orang dari unsur pengawas. Karena ada kegiatan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan, yang dari unsur pejabat struktural berhalangan hadir. Adapun yang hadir dua orang dari unsur pengawas, yaitu Dra. Ana Musfasiroh Hayati, MPd. dan Suhartono, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutannya Kepala SMP Negeri 1 Laren, menyampaikan bahwa dirinya menduduki jabatan kepala sekolah di SMP Negeri 1 Laren sejak Juni 2022. Saat ini merupakan kali kedua menjalani PKKS dengan masa penilaian PKKS mulai bulan Januari sampai Desember 2023, jelasnya.

Lebih lanjut Said, memaparkan bahwa seluruh dewan guru dan staf tenaga kependidikan telah berusaha maksimal menyajikan bukti fisik, baik berupa data maupun dokumen kegiatan sebagaimana yang tertuang di dalam insrumen PKKS. Namun kami tetap menyadari tentu masih ada kekurangan, jelasnya. Oleh karena dirinya memohon kepada tim agar tidak hanya menilai tapi juga memberikan bimbingan bila ada yang kurang atau bukti fisik yang tidak sesuai.

Hasil pantauan awak lintasjatimnews.com, instrumen PKKS memuat 124 butir yang harus isi oleh pihak satuan pendidikan sebagai evaluasi diri kemudian dicek dan dikonfirmasi oleh tim asesor. Selain instrumen tersebut ada juga instrumen lain untuk menilai perilaku kerja kepala sekolah. Instrumen tersebut harus diisi oleh sepulub siswa, lima orang guru, dan tiga orang wakil pengurus komite atau orang tua wali murid.

Dari isian instrumen akan didapatkan nilai kerja dan nilai perilaku kerja kepala sekolah. Nilai kerja diperoleh dari nilai 1) tugas pokok kepala sekolah yang mencakup komponen manajenerual , pengembangan kewirausahaan, dan supervisi guru dan tendik; 2) Pengembangan keprofesian berkelanjutan; dan 3) kegiatan penunjang. Adapun nilai perilaku kerja diambil dari tiga kelompok responden, yaitu sepuluh perwakilan murid, lima perwakilan guru, dan tiga perwakilan dari pengurus komite sekolah atau orang tua atau wali murid.

Pada sesi refleksi, Suhartono, S.Pd., M.Pd. pengawas yang juga pernah menjabat sebagai kepala sekolah di SMP Negeri 1 Laren mengapresiasi atas kerja semua guru dan tendik dalam menyambut kegiatan PKKS. PKKS, sesungguhnya tidak sekedar menilai kinerja kepala sekolah tetapi intinya menilai kinerja sekolah. Oleh karena itu sasaran penilaian PKKS adalah semua unsur yang terlibat di sekolah.

Sementara itu Dra Ana Musfasiroh Hayati, M.Pd. mengingatkan, agar guru sunantiasa mengasah kompetensinya dengan memanfaatkan platform merdeka mengajar. Dirinya juga berharap agar guru SMP Negeri 1 Laren ke depan ada yang lulus guru penggerak atau guru pengajar praktik. Prestasi guru, kepala sekolah, tendik maupun siswa merupakan prestasi bagi sekolah. Dan tentu akan menjadi kebanggaan, paparnya.

Bagian akhir, Kepala SMP Negeri 1 Laren menyampaikan ucapan terima kasih atas jerih payah para tim dalam memberikan penilaian sekaligus pembinaan pada guru-guru dan staf tenaga kependidikan SMP Negeri 1 Laren. Dirinyajuga berterima kasih kepada semua guru dan tendik yang telah bersama-sama dan bekerja sama kompak menyiapkan data, dokumen, bukti fisik PKKS.

Reporter: M. Said