NGANJUK (lintasjatimnews.com) – Bencana belum usai, setelah Gempa dan Banjir melanda Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan, pada Minggu malam (14/02) Longsor dan Banjir melanda Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam releasenya melaporkan tanah longsor dan banjir yang dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga tinggi pada minggu malam (14/02), tanah longsor terjadi di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Peristiwa tanah longsor tersebut menimpa sejumlah rumah warga sekitar pukul 18.30 WIB dan mengakibatkan 20 warga setempat hilang dan 14 lain luka-luka.
Dompet Dhuafa Jawa TImur langsung menurunkan personil relawan jejaringnya untuk membantu respon bencana longsor di Nganjuk. “Sebanyak 11 relawan diturunkan,” jelas Kholid Abdullah Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Timur.
Muhammad Irfan Sururri salah satu relawan Dompet Dhuafa Jawa Timur yang bertugas mengungkapkan saat ini mereka sedang melakukan pendataan dan survei kebutuhan-kebutuhan pengungsi. “Kita baru saja melakukan pendataan ke pengungsi dan rencana untuk pendirian pos”.
“Hingga malam kemarin (Senin, 15/02/2021) hujan masih mengguyur wilayah longsor, dan proses evakuasi dihentikan hingga esok pagi untuk dilanjutkan pencarian para korban yang masih tertimbun oleh material longsor,”ujar Agus Tria Budi relawan DD Jawa Timur di sela-sela pendataan pengungsi.
“Di hari ini kita meneruskan pencarian para korban longsor dengan sejumlah alat bantuan serta bersama relawan lainnya. Cuaca hari ini cukup mendukung dalam upaya pencarian korban,” pungkas Agus Tria Budi.
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 27 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.(Fatzry)