Menjadi Guru Konstruktivis, Pesan Anggota DPR RI Komisi X Dalam Sarasehan Pendidikan IKM

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan anggota DPR RI Komisi X (Prof. Dr. Zainudin Maliki, M.Si) menyelenggarakan Sarasehan Pendidikan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) 2023, Selasa (10/10/2023).

Sarasehan Pendidikan IKM bertempat di Hall Tanjung Kodok Beach Resort (TKBR) Paciran Lamongan. Peserta Sarasehan Pendidikan IKM berjumlah 100 yang berasal dari satuan pendidikan SMP, SMA dan SMK di Wilayah Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Acara dipandu Luluk Indah Rochmawati, S.Pd. (Kepala TK ABA 2 Labuhan Brondong) dengan memberikan sambutan kepada perwakilan dari BBGP Provinsi Jatim dan sambutan Ir. Munif Syarif, M.M. (Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan). Prof. Dr. Zainudin Maliki, M.Si. membuka resmi kegiatan dan sekaligus memberikan materi.

Sebelum membuka sarasehan, Prof. Dr. Zainudin Maliki, M.Si. menjelaskan, ruh Kurikulum Merdeka berpusat pada peserta didik sehingga teori dan pendekatan yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran mestinya teori konstruktivisme bukan teori behaviorisme,” jelas mantan rektor UM Surabaya.

“Subtansi menjadi guru konstruktivis adalah guru yang membangun peserta didik mulai dari proses awal dengan memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik. Jika tidak demikian, maka seolah-olah menjadi guru dan peserta didiknya seolah-olah menjadi siswa,” pungkasnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Dewan Pendidikan menjelaskan bahwa subtansi Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan pada siswa saat pembelajaran, maka guru tidak diperkenankan mengambil alih dan mengusai tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan siswa.

Setidaknya ada 4 ciri utama guru konstruktivis. Pertama, guru mendorong, menerima inisiatif dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu menemukan hal yang baru. Kedua, guru menggunakan data mentah sebagai sumber utama pada fokus materi pembelajaran sehingga siswa berkesempatan untuk mengelola.

Ketiga, guru memberikan tugas-tugas kepada siswa secara terarah dalam bentuk pelatihan mengklasifikasi, mengalisis, memperediksi dan menciptakan hal-hal yang baru. Keempat, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguraikan isi pelajaran dan mengubah strategi belajar mengajar sesuai dengan kenyamanannya.

Reporter: Efendy