Tiga Puluh Tujuh Tahun Al Ishlah Berdiri, Inilah Harapan Kiai

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur, 13/9/2023 memasuki usianya yang ke 37 sejak berdiri 13/9/1986.

Ponpes di pelosok desa yang didirikan oleh Drs KH Muhammad Dawam Sholeh, alumnus KMI Gontor tahun 1972 ini, dalam usianya yang ke 37 tahun telah dihuni 2000 santri lebih (putra putri) dari berbagai penjuru daerah di Indonesia.

Dalam amanat Milad Al Ishlah sang kiai berpesan kepada santri dan keluarga besar Al Ishlah agar senantiasa mencintai ilmu,amal dan ibadah, karena hal itu akan memudahkan meraih urusan dunia, tetapi jangan terlalu cinta urusan duniawi karena keduniawian adalah pangkal segala kesalahan.

Pesan penting lainnya, Kiai yang alumnus UGM Fakultas Filsafat ini berharap agar tetap istiqamah dalam meningkatkan kualitas lembaga, karena dengan kualitas akan meningkat pula kuantitas.

Dalam moment tahun ke 37 usia Al Ishlah, Anggota Badan Wakaf Gontor berharap tetap bisa meniru Ponpes Gontor, kalau pun tidak bisa seratus persen, setidaknya ada enam esensi keberhasilan Gontor yang bisa ditiru.

Enam esensi keberhasilan Gontor itu adalah;

1.Asrama/pondok/boarding
2.Keseimbangan antara ilmu umum dan ilmu agama

  1. Aktif menggunakan bahasa Arab dan Inggris
  2. Disiplin dalam segala bidang
  3. Aktif dan disiplin dalam ekstrakurikuler, organisasi, kepemimpinan
  4. Uswah kiai atau pimpinan dalam ilmu amal ibadah dan fokus untuk pesantren.

Sementara itu, Dr Piet Hizbullah Haidir SAg MA, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Al Qur’an dan Sains Al Ishlah (STIQSI) Lamongan berharap dalam usianya yang ke 37 Al Ishlah dengan tiga pilarnya; bahasa, sains dan tahfidz Al Qur’an, mampu mencetak kader kader yang unggul.

Pertama dalam bidang bahasa, Arab dan Inggris. Kedua tahfidz atau hafalan yang tajwid dan tahsinnya bagus serta hafalannya penuh. Ketiga mencetak kader yang mampu mengkorekasikan dan memahami agama dalam perspektif sains.

Reporter; Gondo Waloyo.