SIDOARJO lintasjatimnews.com – Di hadapan Muspika kecamatan Sukodono dan ratusan kader kesehatan dan nakes kecamatan Sukodono, bupati Ahmad Muhdlor Ali SIP sentil ulah nyentrik warga Sukodono, yakni ulah Masriah warga Jogosatru dan perilaku buang sampah dan B.A.B warga sepanjang aliran sungai Mangetan Kanal III Dungus.
Seperti diketahui nama Sukodono Sidoarjo jadi viral di jagat maya karena ulah warganya, Masriah (56 th) warga Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo yang melempar kotoran ke rumah tetangganya dan berulah lagi menganggu proses renovasi rumah korbanya.
“Warga Jogosatru ada? coba angkat tangan! Kok onok warga kayak bu Masriah, hobi kok nukari tonggo (bertengkar dengan tetangga). Moga tidak ada lagi yang seperti ini ngih? Sepertinya Sukodono perlu diruwat?,” tanya bupati dengan seloroh yang disambut gelak tawa warga Sukodono.
Ulah Masriah warga Jogosatru Sukodono jadi titik awal bupati Sidoarjo untuk mengajak warga Sukodono khususnya yang berada di sekitar aliran sungai besar dan kecil, agar tidak membuang sampah dan buang air besar (BAB) di sungai.
“Isu ODF sudah ada sejak 20-30 tahun yang lalu coba diselesaikan. Masih ada 5.700 helikopter-helikopter sepanjang aliran sungai. Kenapa masih terjadi? Karena kita membangun fisiknya, WC umum saja, tidak membangun jiwanya, membangun emosinya, membangun perasaannya,” keluh bupati Muhdlor.
ODF kembali disinggung bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali SIP pada acara Penyerahan Insentif Tenaga Kesehatan, Honor Kader Posyandu, dan Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi Kader Kesehatan Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Pada Kamis (31/8/2023) pagi di Gladiol Convention Hall Sukodono.
Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Verifikasi ODF adalah proses memastikan status ODF suatu komunitas masyarakat yang menyatakan bahwa secara kolektif mereka telah bebas dari perilaku buang air besar sembarangan.
“Brantas helikopter (ODF), bangun WC sekaligus bangun jiwa masyarakatnya. Insya’allah mulai Oktober 2023 ini seluruh stakeholder kecamatan Sukodono bisa berkolaborasi mengatasi masalah ini secara bersama-sama, bagian dari self governing community,” ajak Gus Muhdlor.
Desa dalam kerangka UU Desa adalah kesatuan antara pemerintahan desa dan masyarakat yang terejawantah sebagai masyarakat pemerintahan (self governing community) sekaligus pemerintahan lokal desa (local self government).
Self Governing Community itu ada tiga caranya, lanjut bupati Muhdlor, yakni; pertama kolaborasi semua stakeholder. Kedua, memiliki rasa cinta dan rasa memiliki kabupaten Sidoarjo. Ketiga, memperjuangkan kabupaten Sidoarjo.
“Menuju generasi emas. Ketiganya butuh kolaborasi stakeholder, bukan melulu menunggu pemkab turun tangan, tapi kita bangun RT, RW, Desa tumbuh rasa memiliki dan lalu berjuang bersama sebagai gerakan masyarakat melibatkan semua stakeholder termasuk kader kesehatan yang hadir di sini, sanggup ngih?” ajak bupati Muhdlor yang dijawab spontan sanggup oleh seluruh hadirin.
Sambutan bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor, ditutup dengan menyebutkan yel-yel yang diikuti seluruh kader kesehatan sekecamatan Sukodono yang berbunyi: “Kader Mengabdi, Stunting Wedi, Sat-Set, Wat-Wet, Joss-Joss”.
Reporter: Zuhri