TRENGGALEK lintasjatimnews.com – Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya bersama pemerintah desa Dongko kecamatan Dongko optimalkan desa wisata melalui revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Selasa (29/8/2023).
“Desa wisata Dongko berbasis budaya” adalah slogan yang terpampang hampir di tiap sudut desa yang berjarak 29 km dari pusat kabupaten Trenggalek.
Desa Dongko memiliki potensi wisata yang cukup besar khususnya Wisata Budaya, hal inilah yang melatarbelakangi bahwa Dongko disebut dengan Desa Warisan Budaya (Cultural Heritage).
Diantara budaya yang ada antara lain; upacara adat Ngentung Batih, upacara adat Baritan, Seni Kentrung, Seni Terbang Ello, Seni Talub, Tradisi Ruwatan dan masih banyak lagi budaya yang dilestarikan di Desa Dongko.
“Itulah kenapa dalam waktu dekat kami akan segera membangun Monumen Turonggo Yakso sebagai penanda bahwa dari Dongko-lah kebudayaan ini berasal”, ungkap Kepala Desa, Bapak Marni saat sambutan di acara Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan Sekolah Pascasarjana UNAIR pada saat ini.
Pada sesi akhir sambutan, kepala desa juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan. Oleh karenanya Sekolah Pascarjana UNAIR siap melakukan pendampingan ke depan, baik dalam mengembangkan sarana promosi serta penguatan kelembagaan BUMDes.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan dan oleh karena itulah Sekolah Pascarjana UNAIR siap melakukan pendampingan ke depan baik terkait promosi juga penguatan kelembagaan BUMDes”.
Wilda Prihatiningtyas, M.H, dosen sekaligus ketua dari kegiatan yang mengangkat topik “Revitalisasi BUMDes yang Inovatif dalam Mengembangkan Desa Wisata” ini menyampaikan bahwa potensi yang ada di desa sudah semestinya dikelola dan dikembangkan secara optimal sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa.
“Luarbiasa potensi yang ada di desa ini, sehingga sudah semestinya dikelola dan dikembangkan secara optimal agar dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa. Hal ini tentu perlu keterlibatan masyarakat dan lembaga-lembaga yang sudah ada, termasuk BUMDes.”, jelsnya.
Acara yang digelar di Gedung Serbaguna Desa Dongko ini dihadiri oleh dua narasumber yang ahli di bidangnya yaitu, Upik Dyah Eka Noviyanti, M.A dan Indria Wahyuni, PhD.
Dalam sambutannya, Upik Dyah Eka Noviyanti, M.A dosen Prodi D4 Destinasi Pariwisata Fakultas Vokasi UNAIR menyampaikan bahwa potensi yang ada di desa Dongko, baik potensi alam maupun budaya, dapat dikembangkan lebih baik lagi jika masyarakat mau terlibat aktif, terutama dalam hal promosi.
Beliau juga mencontohkan beberapa desa wisata di daerah lain yang sudah berhasil dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, Indria Wahyuni, PhD, dosen hukum pemerintahan FH UNAIR menambahkan bahwa BUMDes Sumber Lancar milik Desa Dongko dapat mendorong pengembangan desa wisata. Hal ini tentunya perlu sinergi pula dengan Pokdarwis dan juga masyarakat sekitar.
“Ya, tentu sinergitas antara Pokdarwis dan Masyarakat sekitar sangat diperlukan, terlebih BUMDes Sumber Lancar juga hendaknya mendorong agar pengembangan desa wisata di tempat ini segera terwujud”, pungkasnya.
Reporter: Winarto