Tradisi Warga Pantura Lamongan di Malam Spesial 17 Agustus, Begini Guyubnya

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Semarak peringatan Ulang Tahun ke-78 RI di seluruh penjuru nusantara diisi dengan kegiatan positif. Beragam kegiatan yang diselenggarakan seluruh lapisan usia; anak-anak, remaja, muda, tua, dan bahkan lanjut usia tetap semangat di hari spesial bagi bangsa Indonesia.

Pemandangan di bulan Agustus benar-benar berbeda dibandingkan dengan bulan lainnya. Jalan-jalan dan gang-gang di desa dan kota dipenuhi dengan umbul-umbul, bendera Merah Putih, bener dan spanduk bertulis HUT ke-78 RI, hiasan lampu berwarna-warni dipasang warga. Dengan kesadaran masing-masing warga di depan rumah dikibarkan Sang Saka Merah Putih.

Tidak lupa malam Spesial yang dinanti-nanti resepsi Ulang Tahun 17 Agustus diisi dengan tausiyah dan doa bersama, serta diakhiri potong tumpeng atau makan-makan sebabagai tanda syukur. Seperti yang dilakukan warga Pantura Lamongan, khususnya warga perkampungan nelayan Desa Paciran.

Tadisi tasyakuran malam spesial 17 Agustus di pesisir Desa Paciran diisi dengan musyawarah membahas persiapan gerak jalan dan karnaval desa, serta kegiatan lain yang urgen. Sebagian warga menyiapkan bakaran ikan untuk konsumsi musyawarah, terlihat acara santai dengan suasana guyub dan rukun.

Pantauan reporter lintasjatimnews.com (16/8/2023) di sudut jalan dan gang di Kawasan RW 01, 02, dan 08 warga berkumpul riang gembira dan penuh canda. Seperti di wilayan RT 01 RW 08 Sukunan dan Watu Bolong, warga telah menyiapkan acara bakaran ikan lengkap dengan tempat pembakaran (alat pengasap ikan).

Ahmad Khanif, SH.I., Ketua RT 01/08, menuturkan, “Malam 17 Agustus terasa istimewa bagi bangsa Indonesia, maka kami memanfaatkan moment spesial malam ini dengan acara tasyakuran bakaran ikan bersama. Alhamdulillah partisipasi warga sangat baik, hal ini terlihat bapak, ibu, saudara, dan anak ikut memeriahkan,” tuturnya.

“Terima kasih kepada seluruh warga RT 01/08 yang telah membantu dan mensukseskan acara malam ini. Kami berharap, keguyuban dan kerukunan ini tetap terjaga dengan baik sebagai salah satu modal untuk membangun RT ke depan lebih baik dan lebih maju,” pungkasnya.

Berdasarkan tradisi masyarakat Jawa, biasanya peringatannya malam 17 Agustus bukan 17 Agustus malam. Walaupun malam 17 Agustus masih tanggal 16 Agustus, namun warga pantura Paciran biasanya murujuk pada kalender Jawa atau hijiryah. Warga tidak pernah menyoal tanggal yang diperingati, karena subtansinya mensyukuri kemerdekaan RI.

Tradisi warga Pantura Lamongan di malam spesial 17 Agustus sampai saat ini masih tergaja dengan baik. Kegiatan ini mengandung nilai-nilai mulia dan positif yang perlu untuk dilestarikan dan perlu diwariskan kepada generasi milenial. Lebih dari itu, kegiatan malam 17 Agustus sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Reporter: Efendy