LAMONGAN lintasjatimnews.com – Setelah Sukses menyelenggarakan kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru mata pelajaran nasional dan muatan lokal Provinsi Jawa Timur, serta guru Bimbingan Konseling (BK) sebelum dimulai Tahun Pelajaran 2023-2024.
Kini SMP Muhammadiyah 14 (SMPM Jipat) Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan mengadakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi guru yang mengampu mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) Kepesantrenan, khususnya mata pelajaran Bahasa Arab dan Nahwu Shorof.
Kegiatan diselenggarakan hari Rabu dan Kamis (2-3/8/2023) bertempat di Aula Lt. 3 SMPM Jipat Karangasem. Acara diikuti 20 dengan rincian; 16 guru mata pelajaran mulok kepesantrenan dan 4 guru undangan, masing-masing 2 guru dari SMA Muhammadiyah 6 Paciran dan SMK Muhammadiyah 8 Paciran.
Pemateri Workshop pelajaran Bahasa Arab dan Nahwu Shorof, Drs. H. Agus Salim Sy, M.Pd.I (Kepala MA Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran). Sedangkan pemateri kedua adalah Pengasuh Ponpes Karangasem Paciran (KH. Mufti Labib, MCL.), keduanya merupakan alumni Ponpes Darusalam Gontor Ponorogo.
Acara dipandu Kepala Madrasah Diniyah SMPM Jipat Karangasem, Ust Edy Purwanto, SE. S.Pd.I. dengan tertib acara sambutan pembukaan kepala sekolah (Ali Efendi, M.Pd.). Selanjutnya, acara diserahkan kepada pemateri pertama (KH. Mufti Labib, MCL.) dan pemateri kedua (Drs. H. Agus Salim Sy, M.Pd.I).
Pemateri pertama mempresentasikan tentang Penguatan Pembelajaran Bahasa Arab dan nahwu Shorof. Sedangkan pemateri kedua menjelaskan tentang metode dan Strategi Pembelajaran Durusul Lughoh, Nahwu Wadhih, dan Shorof. Kedua pemateri saling melengkapi penjelasan yang disampaikan.
KH. Mufti Labib, MCL., menyampaikan yang urgen dalam pembelajaran Bahasa Arab, “Sebelum mengajar guru-guru memang seharusnya diberikan pelatihan (dauroh) dalam menyongsong pembelajaran. Tujuannya untuk menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi, strategi, dan metode dalam mengajar,” pungkasnya.
“Guru dituntut untuk inovatif dan komunikatif dalam mengajar, terlebih saat ini diterapkan Kurikulum Merdeka. Termasuk dalam mengajar Bahasa Arab, guru sebaiknya mengenalkan 3 prioritas dasar dalam berbahasa; isim (kata benda), fiil (kata kerja), dan huruf (lafadz yang tidak disertai tanda),” jelas Dosen UIN Surabaya.
Sedangkan Drs. H. Agus Salim Sy, M.Pd.I, menjelaskan, “Belajar Bahasa Arab tidak hanya untuk menulis dan membaca, tetapi sebagai alat berkomunikasi. Maka praktik langsung merupakan keharusan dan kunci utama keberhasilan berbahasa terletak pada gurunya,” jelas Wakil Ketua PCM Paciran.
“Guru harus mampu menjadi motivator, mampu menghilangkan faktor psikologis (tidak malu berbahasa), dan guru menjadi suri tauladan dalam berbahasa. Selain itu, kunci sukses berbahasa adalah lingkungan alamiah dan diciptakan. Maka guru Bahasa Arab mampu berteriak dengan lantang dan diikuti siswanya,” pungkasnya.
Hari kedua (3/8/2023) Kegiatan Workshop Pelajaran Bahasa Arab dan Nahwu Shorof, guru diberikan uraian pengantar oleh Hj Siti Mutohhiro, M.Pd. (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum) tentang Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul Ajar.
Guru-guru berkelompok untuk melakukan pemetaan materi yang akan disusun menjadi Program Semester dan Program Tahunan. Selanjutnya diuraikan dalam CP, TP, ATP, dan Modul Ajar sebagai dokumen bagi guru dalam mengajar Mulok Kepesantrenan di SMPM Jipat Karangasem Paciran.
Reporter: Efendy