LAMONGAN lintasjatimnews.com – Musabaqoh Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) Tahun 2023 diikuti 2.195 santri dan mahasantri dari 34 kafilah provinsi. Kegiatan ini bertempat di Ponpes Sunandrajat Paciran, Lamongan (12/7/2023)
Ketua Panitia MQKN Prof Waryono Abdul Ghofur, kegiatan yang bertajuk ‘Rekonstruksi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia’ ini diikuti 2.195 santri dan mahasantri dari 34 kafilah provinsi dan 1 kafilah tuan rumah yang akan mengikuti berbagai cabang MQKN sesuai tingkatannya, mulai dari wusta, ulya dan ma’had ali. Dengan cabang keilmuan seperti ilmu fikih, nahwu, tarikh, tafsir, balagoh, ba’sul kutub, lalaran ibnu malik dan masih banyak lainnya.
Lanjutnya, diselenggarakannnya MQKN tak lain sebagai upaya menguji kemampuan para santri dalam membaca, memahami dan menterjemahkan kitab kuning yang selama ini menjadi rujukan tradisi pembelajaran di pesantren
Musabaqoh Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) 2023 di Kabupaten Lamongan resmi dibuka oleh Dirjen Pendiskemenag M. Ali Ramdani. Hadir dalam pembukaan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Email Elestianto Dardak dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi
Pada sambutannya, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI M. Ali Ramdani mengungkapkan, MQKN telah memberikan dampak besar bagi peradaban pesantren dalam membangun kecintaan terhadap Al-Qur’an dan pemahaman terhadap kitab-kitab kuning sebagai rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren.
Lebih lanjut, Ali Ramdani mengatakan, bahwa pelaksanaan MQKN kedepannya diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial saja, namun menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran beragama yang lebih humanis.
Dirjen Ali juga berharap, selain sebagai ajang perlombaan untuk menjadi juara, momen ini juga baik untuk dijadikan pembelajaran dan membuka cakrawala baru bagi para santri.
Wakil Gubernur Jawa Timur Email Elestianto Dardak dalam kesempatan tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya atas diselenggarakan kembali MQKN tahun 2023 yang dimulai tanggal 10 hingga 18 Juli mendatang.
Kami merasa bersyukur bahwa ajang MQKN diselenggarakan kembali. Mudah-mudahan para santri pesantren menjadi kutub/kutbi (pemimpin) dan grafiti (penulis) untuk peradaban di bumi indonesia.
Untuk itu kita melihat generasi muda yang berilmu dan berakhlak dan ber etos kerja tinggi akan lahir dari delegasi MQKN ini, pungkas Wagub Emil.
Reporter : Fathurrahim Syuhadi