LAMONGAN lintasjatimnews.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan bekerjasama dengan CV Lokal Media Yogyakarta menggelar seminar ‘Hasil Kajian Koleksi Keramik Museum Sunan Drajat’. Kegiatan bertempat di aula lantai 2 Disparbud Lamongan, Senin (5/6/2023).
Acara dihadiri guru ilmu-lmu sosial yang tergabung dalam wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS SMP Lamongan, pemerhati budaya dan kajian sejarah Lamongan. Kegiatan seminar dibuka resmi oleh Sariono, SSn., MM. Sub Koordinator Nilai Kebudayaan Disparbud Kabupaten Lamongan.
Seminar tentang Koleksi Keramik Museum Sunan Drajat merupakan kegiatan pertama kali diselenggarakan oleh Disparbud Kabupaten Lamongan. Pembicara dalam seminar adalah peneliti dan dosen Program Studi Arkeologi dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Camela Sukma Dara, SS. M.Hum dan Andi Putranto, SS. M.Hum.
Moderator membagi kegiatan seminar dengan memberikan kesempatan kepada Camela Sukma Dara, SS. M.Hum menyampaikan materi tentang ‘Kajian Koleksi Keramik Museum Sunan Drajat’. Sedangkan Andi Putranto, SS. M.Hum mengkaji materi tentang ‘Keramik Impor; Proses Pembuatan dan Kronologinya’.
Camela Sukma Dara, SS. M.Hum menjelaskan tentang; 1) Sekilas Studi Keramologi, 2) Latar Sejarah Keramik di Nusantara, 3) Asal Keramik Porselin di Nusantara, 4) Identifikasi Koleksi Keramik di Museum Sunan Drajat, dan 5) Korelasi koleksi keramik di Museum Sunan Drajat dengan perkembangan budaya di Lamongan.
“Museum Sunan Drajat sebagai pusat informasi sejarah dan budaya Lamongan khususnya menyimpan jejak peninggalan Sunan Drajat memiliki koleksi keramik yang sangat beragam. Koleksi keramik didapatkan hibah tahun 1992 dari kolektor keramik asal Surabaya, AS Sumardi. Adapun jumlah total 203 keramik berbagai jenis yang telah menjadi koleksi di Museum Sunan Drajat,” jelasnya.
Lebih lanjut arkeolog asal UGM, menjelaskan, “kurangnya informasi terkait koleksi keramik sehingga diperlukan adanya kajian yang dapat melengkapi keberadaan koleksi tersebut. Hal ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pengunjung Museum Sunan Drajat,” demikian pungkasnya.
Sementara itu, Andi Putranto, SS. M.Hum, menjelaskan materi keramik dalam konteks ilmu arkeologi yang meliputi; istilah keramik, bahan dan sumber keramik, proses pembakaran (terbuka, setengah terbuka, tertutup), dan unsur-unsur tambahan. Seperti; bentonite (mineral), plastisitas, flint, pasir, talk, grog dalam suhu tinggi, feldspar, kapur, magnesium, dolomite, dan flux.
“Kronologi pembabakan keramik sebagai perdaban bangsa dapat diidetifikasi berdasarkan bentuk dan hiasan atau lukisan dan corak warna catnya. Kebanyakan keramik berasal dari daratan China dari masing-masing dinasti, mulai dari Dinasti Shang (1500 – 1066 SM) sampai dengan Dinasti Qing (1644 -1912),” jelasnya.
Andi Putranto, SS. M.Hum menguraikan bahwa keramik merupakan benda istimewa yang melambangkan status sosial seseorang dan simbol kemajuan peradaban bangsa. Keramik biasanya dibuat dan dipesan khusus oleh para raja dan kaum bangsawan yang digunakan untuk hiasan dan peralatan untuk menjamu tamu istimewa. Bahkan masyarakat yang memiliki keramik kuno disimpan di tempat yang sangat baik sebagai simbol kebanggaan.
Kegiatan seminar tentang koleksi keramik yang diadakan oleh Disparbud Kabupaten Lamongan sangat manarik dan langkah, terutama bagi guru IPS dan Sejarah. Keramik yang ditemukan di Kabupaten Lamongan terkait dengan lintasan sejarah yang memiliki peranan yang penting dan strategis dalam peridesasi sejarah kuno dan madya.
Reporter : Efendy