SURABAYA (lintasjatimnews.com) – Mencermati perkembangan akan kebutuhan plasma darah konvalesen ditengah pandemi Covid 19, Rumah Sakit Lapangan Kogabwilhan II Indrapura (RSLKI) Kota Surabaya, menggelar Edukasi perihal plasma darah konvalesen.
Bertempat Plaza Kogabwilhan II Lantai 1, Minggu pagi (10/1/2021), kegiatan tersebut diselenggarakan atas kolaborasi bersama Manajemen Rumah Sakit, Komunitas Pendonor Plasma Konvalesen, Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC-RSLI), dan Ikatan Alumni Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura.
Penanggung jawab RSLKI, Laksamana Pertama dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, berharap, melalui acara ini, kebutuhan plasma darah di Jatim bisa terpenuhi. Bukan hanya di Jatim, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia.
“Ini merupakan bentuk keprihatinan kami kepada teman teman penyintas Covid 19. Mereka bisa dimanfaatkan sebagai pendonor Plasma Darah Konvalesen,” tuturnya.
Karena, lanjut Dewa, kenyataan di lapangan kebutuhan plasma cukup besar. Tetapi ketersediaan plasma yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) sangat kurang.
“Maka dari itu sekarang kami dorong semuanya bergabung menjadi satu. Mulai dari penyintas covid, sampai relawan. Penyintas covid diambil plasma darahnya. Kemudian, kami siapkan untuk peningkatan kebutuhan dan gizi, Kami kumpulkan bersama untuk menambah jumlah plasma konvalesen,” ujarnya.
Tahapan pertama yang harus dilewati adalah pemeriksaan. Kalau sudah memenuhi syarat sebagai pendonor plasma konvalesen, baru dilakukan proses pengambilan.
“Kedepan jika ada penambahan jumlah penyintas covid, akan kami kumpulkan dan diambil darahnya lagi. Terus terang, kami sudah menangani pasien hampir empat sampai lima ribu lebih. Kami manfaatkan karena begitu besar sumber dayanya,” jelasnya.
“Kami berdayakan juga kebutuhan gizinya dan disiapkan dalam bentuk sembako. Teman teman yang tugasnya bergerak di bidang sosial akan menyelesaikan permasalahan itu,” tuntasnya.
Terpisah, salah satu penyintas covid 19, Tri Waluyo Wibowo (38), mengatakan, baru pertama kali ia mengikuti donor darah plasma. Kebetulan, ia mendapatkan informasi itu dari sesama alumni pasien corona.
“Saya sering mendapatkan informasi kalau donor darah plasma itu setiap hari dibutuhkan bisa sampai 20 permintaannya. Cuma kemarin saya tidak berani dan bagaimana caranya. Kebetulan ada acara ini saya manfaatkan,” paparnya.
Tahapannya yang pasti dilakukan screening dengan menunjukkan surat sehat. Ada beberapa yang ditanyakan seperti riwayat pemeriksaan maupun swab test pcr.
“Lalu melewati tahapan interview. Kemudian diambil sampel, dari sampel diteliti kalau memang lolos baru dihubungi untuk menjadi pendonor plasma darah konvalesen,” pungkasnya. (Ramadhani)