Memaknai Hari Pendidikan Nasional 2023 di Tahun Politik

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews – Djoko Juniwahono seorang Bacaleg Dapil I Surabaya dari partai Gelora Indonesia memberikan apresiasi tentang makna hari Pendidikan Nasional 2023 di tahun politik ini. “Merupakan suatu sejarah bagi kami tentang dunia pendidikan di era teknologi yang modern dengan tingkat kebudayaan yang tinggi di negara Indonesia,” ujarnya Rabu (03/05/2023).

Ia mengatakan, pada zaman penjajahan Belanda ada seorang tokoh pendiri Taman Siswa untuk lembaga pendidikan yang berasal dari kaum pribumi di tanah air Indonesia yaitu, Ki Hajar Dewantoro ,yang tiap 02 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. “Saya Bacaleg mau mengapresiasikan semboyan yang berbunyi: ‘Ing ngarsa sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani,” ungkapnya

Pada 02 Mei merupakan hari bersejarah yang selalu diperingati dengan Hardiknas, semboyan diatas bisa diartikan dengan bahasa Indonesia. Yaitu: “Di depan harus memberi teladan, di tengah harus memberikan dan membangun ide dan gagasan, di belakang harus bisa memberikan dorongan atau motivasi, bagi murid disekolah dan anak dilingkungan keluarga dan di masyarakat khususnya,” papar Djoko ( Bacaleg dapil I Surabaya partai Gelora ).

Belajar dari semboyan Ki Hajar Dewantoro di atas maka orang tua adalah pemimpin terdepan yang harus mendidik anaknya di rumah dengan contoh teladan yang baik. Dan sebaliknya di sekolah guru sebagai tenaga pendidik tidak memberikan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga memberikan suri teladan bagi muridnya .

Kalimat kedua ,seorang guru dan juga orang tua harus bisa menjalin komunikasi yang baik dan terbuka untuk anak atau muridnya. Dengan begitu hubungan komunikasi yang terbuka dengan anak atau murid akan menciptakan keterbukaan untuk permasalahan, dan juga pemikiran yang baik dan terbuka. Begitu juga ada permasalahan bisa dipecahkan bersama sama, karena ada perhatian dari orang tua dan guru disekolah .

Kalimat yang terakhir seorang anak atau murid biasanya mempunyai perbedaan dalam kemampuan dan bakat baik disekolah maupun dirumah.

“Dengan begitu kita sebagai orang tua harus bisa memahami untuk mendorong, memfasilitasi dan mengarahkan potensi seorang anak atau murid masing masing untuk mencapai cita citanya. Dengan begitu orang tua maupun guru harus mendukung perkembangan jaman di era teknologi seperti saat ini. Supaya anak bisa mengapresiasi dan mengembangkan bakat nya sendiri,” tutupnya

Reporter: karjoko