SIRABAYA lintasjatimnews.com –
Kejadian penggantian jadwal terbang bukan hal baru dalam dunia penerbangan. Namun terkait penumpang ditinggal pesawat dan diduga kuat terjadi atas kelalaian maskapai bukanlah hal yang biasa dan wajib untuk dipertanyakan serta diberlakukan peraturan yang berlaku, terlebih pasalnya penumpang sudah mengikuti instruksi dari maskapai.
Ironisnya dengan kejadian kali ini di Bandara Ir H Juanda Surabaya yang menimpah salah seorang calon penumpang Lion Air Group, yaitu Mb pria asal Pasuruan yang akan melakukan perjalanan tujuan Surabaya – Jogja, alih-alih dapat pelayanan yang prima dan baik justru ditinggalkan oleh penerbangan tanpa adanya konfirmasi atau pemberitahuan terlebih dahulu sesuai persedur penerbangan. Sabtu ( 29/04/2023)
Lebih mengecewakan lagi saat mencoba mengkonfirmasi petugas bandara terkait penerbangan tersebut yaitu Adhar, selaku koordinator Gate apakah waktu check in nya terlambat, dengan nadah sok, congkak dan angkuh Adhar menjawab. “tidak terlambat, kenapa..? siapa bapak..!? maksudnya apa.!!?,”jawab Adhar, dengan sikap sinis tidak mencerminkan sikap rama tama selayaknya pelayanan sesuai standar operasional prosedur bandara.
Selain itu Adhar juga menambahkan jika ketertinggalan tersebut adalah kesalahan penumpang karena menurutnya pihak maskapai sudah lakukan panggilan 3 kali, parahnya saat ditanya bagaimana solusinya untuk hal ini Adhar mengatakan,”harus beli tiket lagi dan untuk hari ini tidak ada jadwal lagi ke Jogja.”cetusnya nada syok.
Adapun perlu diketahui Mb selaku calon penumpang sudah menjalankan prosedur yang diarahkan oleh maskapai yaitu jam 13.45 sudah di ruang tunggu,” sesuai prosesur saya berangkat dari rumah jam 10.00 Wib sampai dibandara jam 12.30 WIB dan jam 13.45 sudah diruang tunggu tapi gate 10 kosong, dan bahkan ketika jam 13.55 saya coba konfirmasi dengan team protokoler bandara ug jaga pintu meka sampaikan masih Monitor anehnya tdk ad staff Wing air di meja tunggu,”jelas Mb
Atas kejadian ini pihaknya Mb, tidak akan tinggal diam akan melayangkan surat terhadap maskapai penerbangan Lion Air Grup terkait pelayanan mengecewakan. Dengan dugaan penerbangan LION AIR dipercepat tanpa mengkonfirmasi calon penumpang sehingga ada yang ketinggalan.
“Saya akan melakukan gugatan terhadap pelayanan yang sangat mengecewakan ini, karena saya merasa sangat dirugikan yaitu ditinggalkan pesawat, padahal sudah cek in dan dapat nomor kursi 1F menunggu di ruang tunggu geth 10 ,” tegas Mb di Bandara Internasional Ir H.Juanda Sabtu. (29/04/2023)
Sementara jadwal boarding pesawat (Lion grup) yang akan ditumpanginya tertulis di tiket sekira pukul 13.20 WIB padahal kalau melihat jadwal tiket yang dipesan penerbangan pada pukul 13.50 Ada tentatif waktu hampir satu jam menunggu keberangkatan pesawat tersebut, sehingga dirinya memutuskan menunggu penerbangan.
Dugaan adanya kejadian ini dipicu ramainya penumpang saat arus balik lebaran sehingga penerbangan LION AIR terkesan dipercepat tanpa mengkonfirmasi calon penumpang, akibatnya terjadi kelalaian dan salah satu calon penumpang jadi korban sehingga ketinggalan pesawat.
Hal paling mengejutkan lagi saat mencoba melaporkan kejadian tersebut di kantor Lion Air Grup, didapati pegawai lepas tangan dan bahkan penumpang diminta reservasi ulang dengan solusi membeli tiket seharga Rp1.500.000 per orang padahal jelas dalam hal adalah kelalaian prosedur maskapai bukan akibat kesalahan penumpang.
“Jelas-jelas ini kelalaian prosedur maskapai Lion Air Group dan justru konsumen yang dirugikan, malah bisa-bisanya petugas berkelit calon penumpang yang terlambat. padahal jelas tidak ada penyampaian kepada penumpang kapan pesawat akan terbang.”tandas Mb
Dengan adanya kejadian ini yang menimpahnya Mb berharap, agar kedepan tidak ada lagi hal seperti ini terjadi dan menimpa calon penumpang lainnya, mengingat seharusnya sebagai maskapai penerbangan pihak Lion Grup membantu kelancaran arus mudik dan balik lebaran.
Reporter Apin