SIDOARJO lintasjatimnews.com – Seperti diketahui honorarium kader kesehatan di tingkat desa masih sangat rendah. Melihat kenyataan tersebut, Ketua Komisi D DPRD kabupaten Sidoarjo, Abdillah Nasikh mengusulkan kepada Pemkab Sidoarjo untuk meningkatkan honor tersebut menjadi Rp 500 ribu tiap orang untuk setiap bulannya.
Menurutnya langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan semangat para kader kesehatan tersebut dalam upaya melakukan tugas tugasnya dalam membantu pemerintah, agar masyarakat Sidoarjo tetap sehat. Seperti: tugas mencegah adanya DBD, menekan angka kematian ibu hamil dan balita, serta mencegah stunting pada anak anak desa.
Program program Pemkab Sidoarjo inilah yang lalu diturunkan ke berbagai pelosok desa. Namun, yang menjadi masalah, yaitu banyak desa yang kesulitan mencari kader kader kesehatan untuk menangani setiap program itu. Sebab, honornya yang kecil.
” Contoh saja, untuk kader posyandu hanya dihonor Rp 25 ribu/orang/ bulan, padahal diantara mereka ada yang kemudian merangkap menjadi kader Jumantik, pembantu pembina keluarga berencana desa dll. Yang rata rata honornya hanya puluhan ribu rupiah saja per bulan untuk setiap programnya,” jelasnya, Senin (03/04/2023).
Oleh sebab itu ia mengusulkan agar seluruh program kesehatan masyarakat itu dipercayakan kepada beberapa orang tertentu, yang punya komitmen kuat di bidang tersebut. Dengan begitu besaran honor yang mereka terima juga disatukan.
Termasuk diantaranya, honor untuk kader posyandu juga perlu ditingkatkan minimal Rp 50-100 ribu/ bulan untuk setiap orang. Ia menyebutkan hingga akhir 2022 lalu, tercatat ada 7400 orang kader posyandu berdasarkan SK Dinkes yang alokasi anggarannya melekat pada masing masing puskesmas.
“Tapi angkanya itu masih bisa terus bertambah karena cukup banyak yang belum ter- SK-kan, sehingga honor mereka pun ditanggung pemdes, nilainya pun beragam karena disesuaikan dengan kekuatan fiskal masing masing desa,” jlentrehnya.
Ia berharap usulan ini layak dipertimbangkan oleh Pemkab Sidoarjo, mengingat peran para kader kesehatan desa sebagai ujung tombak dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Reporter Budi