SURABAYA lintasjatimnews.com – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menyatakan kesiapan dan dukungannya terhadap pemerintah dalam mewujudkan kemandirian industri transportasi listrik di Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur PENS, Aliridho Barakbah, S.Kom, Ph.D yang didampingi oleh Wadir Kerjasama dan Teknologi Amang Sudarsono, ST, Ph.D, dan Dr. Era Purwanto, M.Eng Ketua Tim Pengembangan Mobil Listrik beserta manajemen dalam sambutan singkatnya saat pelaksanaan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT. Great Asia Link (GRAIN) di Gedung Pasca Sarjana Terapan PENS, hari ini Selasa (28/03/23).
“PENS telah mengembangkan berbagai kegiatan yang mendukung teknologi kekinian, termasuk pengembangan teknologi elektrifikasi transportasi.
Jadi berbagai pengembangan telah dilakukan baik itu melalui Pusat dan Grup Riset yang ada di PENS maupun melalui Tugas Akhir mahasiswa kami. Intinya, untuk SDM dan riset pengembangan mobil listrik logistik kami siap,”lanjut Aliridho.
Ferry A. Sangeroki, MBA., Direktur Utama GRAIN beserta jajarannya melaksanakan kunjungan sekaligus menyampaikan kesiapan produsen mobil listrik ini dalam pengembangan penelitian motor listrik (electrical vehicle) untuk berkolaborasi dengan PENS dalam 5 tahun ke depan untuk pengembangan mobil listrik untuk logistik.
“Bukan kali ini saja kami bekerjasama dengan PENS. Namun sudah beberapa tahun dan kerjasama ini berjalan dengan baik. Dan saat ini kami ingin melakukan peningkatan kerjasama.
Jika sebelumnya kami hanya mengirimkan mobilnya ke PENS untuk dipelajari sistemnya dan dikembangkan, setelah ini kami akan membuat teaching factory,” kata Ferry.
Pembuatan mobil ini menjadi lebih terintegrasi dengan mendekatkan Research & Development (R & D)nya di satu area dengan pabriknya. Tidak lagi terpisah seperti sebelumnya. Otomatis hasil penelitian dan pengembangan R & D dapat langsung diterapkan ke dalam sistem yang dibuat oleh manufaktur mobil di pabrik.
“Mahasiswa dan dosen yang terlibat dalam pengembangan ini, dapat langsung melihat aplikasi dari riset yang telah dilakukan. Jadi bukan hanya hasil belajar berupa nilai akademik yang bagus, namun lebih ke pengalaman dan keilmuan yang telah diterapkan di industri, yang membawa manfaat untuk pengembangan kemampuan dan skill atau lebih ke kualitas dalam bekerja dan berkarya lebih lanjut,”terang Ferry.
Menurut Ferry, sengaja dipilih PENS karena yakin akan kemampuan dan skill SDM nya, mengingat dalam industri dibutuhkan kualitas dan ini bisa dipenuhi oleh politeknik, dengan kapasitas praktik yang lebih dominan dibandingkan teori.
“Kemampuan mahasiswa PENS sudah tidak diragukan. Masa adaptasinya Nol. Jadi begitu gabung di industri mereka bisa tune in dengan tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan. Beberapa alumni yang bergabung di perusahaan kami sangat terampil dan cakap,” imbuhnya.
Dr. Era Purwanto, M.Eng, Ketua Tim Pengembangan Mobil Listrik menyampaikan jika kerjasama ini mencakup rencana awal pengembangan mobil listrik untuk logistik dengan 4 roda. Mobil ini akan digunakan di daerah-daerah ‘susah bensin’ yang relatif sulit dijangkau.
Mobil ini nantinya akan dikembangkan secara massive, salah satunya menggunakan daya listrik dari solar cell.
Hal ini sejalan dengan Perpres No. 55 tahun 2019, tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Di satu sisi pengembangan ekonomi daerah juga harus didukung.
Dimana mobil listrik untuk logistik low cost yang ramah lingkungan dengan menggunakan konten lokal merupakan salah satu solusinya.
“Saat ini sudah ada permintaan pasar sekitar 3000 unit di Indonesia, dan ini membutuhkan persiapan. Dari PENS sudah siap dan ke depan kami juga telah merencanakan untuk plotting mahasiswa di teaching factory GRAIN selama 6 bulan hingga 1 tahun untuk melakukan riset dan pengambangan di lokasi. Jadi sudah embedded semuanya,”pungkas Era.
GRAIN saat ini telah melakukan produksi, namun akan ada upaya peningkatan kapasitas baik secara kualitas maupun kuantitas untuk produk mobil listrik. Setelah penandatanganan ini akan dibuat lay out matrik kerja antara beberapa unit yang ada di GRAIN agar dapat lebih bersinergi sebelum dilakukan proses produksi.
Butuh Informasi tambahan tentang PENS, hubungi :
Andri Suryandari, M.Med.Kom. AMIPR
Public Relations PENS (HP. 0819-833-824)
Reporter Rofara