PELTI Lamongan Selenggarakan TOT PelatihTenis Lapangan

Listen to this article

LAMONGAN lintasjatimnews.com – Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PELTI) mengadakan TOT (Training Of Trainer) Pelatihan Untuk Pelatih Tenis Lapangan. Kegiatan ini diikuti 95 orang peserta yang terdiri atas para guru SD, SMP, SMA/SMK sekabupatern Lamongan,

Training Of Trainer Pelatih Tenis Lapangan ini diselenggarakan di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dan dibuka Ir Munif Syarif MM Ketua PELTI Kabupaten Lamongan. Dalam sambutannya Munif Syarif mengatakan pelatihan untuk pelatih tenis lapangan untuk menggairahkan guru-guru yang notabene sebagai pelatih di lembaga sekolahnya masing-masing

Lebih lanjut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan ini berharap lewat kegiatan ini anak-anak di kabupaten Lamongan mencintai olahraga tenis lapangan. Sehingga nantiny akan lahir bibit-bibit pemain tenis yang handal di kabupaten Lamongan.

“Setelah kegiatan pelatihan ini akan diselenggarakan turnamen tenis antar sekolah di kabupaten Lamongan,” ungkap mantan Direktur Bank Daerah Lamongan ini

Pengurus Pelti Prop Jawa Timur Didik dalam sambutannya memberikan apresiasi bahwa PELTI Lamongan sangat antusias dalam olahraga tenis ini. Ini pertanda bisa mencetak bibit unggul yang handal

“Selamat kepada PELTI Kabupaten Lamongan. Dari sini semoga terlahir petenis petenis yang handal,” ujarnya.

Usai memberi sambutan, Didik memberikan cendramata berupa buku biografi maestro tenis lapangan Widjono Sujono.

Selama tiga hari para peserta mengikuti pelatihan dengan materi teori dan praktek lapangan. Adapaun materi yang diberikan meliputi Kebijakan Olah Raga, Dasar-dasar Permainan Tenis, Perspektif Pelatih Olah Raga Tenis, Menejemen Kepemimpinan, Penanganan Awal Cedera Olah Raga, Penanganan Awal Kegawatan Jantung dan Praktek Permainan Di Lapangan.

Moh Zainal Abidin guru SMP Negeri 3 Babat memberikan testimoni bahwa kegiatan ini sungguh sangat bermanfaat. Karena rerata peserta masih buta tentang pertenisan. Apalagi para pelatihnya orang-orang profesional di bidangnya dari Unesa dan praktisi olah raga.

“Walaupun kami guru olah raga, belum tentu semuanya bisa mendalami dan bermain tenis lapangan dengan benar. Ini lantaran lapangan tenis masih sangat terbatas jumlahnya. Apalagi terkesan olah raga tenis adalah olah raga mewah, seolah buat kalangan ekonomi atas.” tuturnya

Sementara itu salah seorang Panitia Kacung Budi Santosa SPd MPd menetralisir soal mewah dan mahalnya raket serta perangkat tenis lapangan

“Itu adalah relatif. Meskipun seandainya mahal, karena kita butuhkan, insya alloh tidak ada kendala. Dan kendala itu bisa dikendalikan,” pungkas Kacung Budi Santosa yang getol mendampingi para peserta pelatihan dari awal hingga akhir itu

Reporter : Fathurrahim Syuhadi