Sebanyak Lima Puluh Empat SMA Swasta se-Surabaya Gelar Pameran Pendidikan di Grand City Mall

Listen to this article

SURABAYA lintasjatimnews.com – Buat para orangtua siswa siswi di Surabaya yang masih bingung ke sekolah mana yang akan dituju untuk meneruskan pendidikan ke jenjang SMA anak anaknya, maka bisa datang langsung ke Main Atrium Grand City Mall Surabaya.

Sebab, disana digelar pameran pendidikan dan festival arek Suroboyo yang diikuti oleh 54 sekolah swasta se-kota Surabaya. Pameran pendidikan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (17/02/2023) hingga Minggu (19/02/2023).

Para orangtua maupun siswa bisa datang langsung menanyakan apa saja yang menjadi kebutuhannya dalam hal pendidikan sekolah anaknya. Dalam festival arek Suroboyo beberapa siswa perwakilan sekolah unjuk kebolehan menampilkan skillnya, ada yang bermain dancer, menggelar musik sekolah, hingga membuat aneka kuliner maupun keterampilan bartender.

Dalam sesi wawancara Akhmad Fauzi yang merupakan sekretaris musyawarah kerja kepala sekolah Surabaya (MKKS) mengungkapkan, sekolah swasta di Surabaya selalu melakukan pengembangan edukasi talenta siswa.

“SMA swasta sudah menyiapkan formulasi, sehingga betul-betul bisa melayani kebutuhan masyarakat akan bidang pendidikan, sehingga masyarakat percaya kepada SMA swasta,” paparnya.

Ia mengungkapkan, jika ini merupakan pameran SMA swasta pertama kalinya, dan SMA swasta saat ini sudah menggunakan kurikulum merdeka, yang merupakan sistem pendidikan secara keseluruhan ( holistik).

“Sudah banyak siswa siswi SMA Swasta se-Surabaya diterima di perguruan tinggi negeri dan swasta,” ujarnya.

Sementara saat Lintas Jatim News berkunjung ke salah satu sekolah, yaitu SMA Trimurti, sekolah tersebut mengenalkan sistem pembelajaran secara virtual reality (VR).

Sistem pembelajaran ini menghadirkan pembelajaran secara tiga dimensi. Sehingga pembelajaran terkesan secara nyata. ” Sistem pembelajaran ini lebih bisa dipahami oleh siswa, seperti pembelajaran tentang antariksa, tentang organ dalam biologi,” ujar Nadia, Guru Kimia saat ditemui.

Reporter Budi